berarti DIA TAKDIR LO!

3.9K 227 3
                                    

Rumah Reya, 09.00 AM


Sinar mentari menembus tirai jendela sehingga cahanya masuk ke dalam ruangan. Hangat yang di rasakan terkadang membuat orang yang lagi tidur terganggu. Aaaa begitulah alam semesta membangunkan manusia.

Mata terbuka kala menengok ke arah jendela yang membuat silau mata. "Huuuuh, badan rasanya pegal-pegal semua" Ucapnya dengan dengan mengangkat tangannya ke atas. "Baru jam 9 ternyata" Sambungnya setelah melihat jam di meja belajar.

"Uuu bagun tidur aja cantik" Ucap Papa yang melihat Reya menuruni tangga.

Duduk di meja makan, Mama langsung ngambilin piring, terus ngasih dua buah roti yang diberi selai strawberry. Mama juga terlihat menuangkan segelas susu putih untuk nya. Reya menatap Mama, hmm tak seperti biasanya.

"Nak yang kamu bilang tadi malam itu bener?" Tanya Papa yang ingin menyakinkan jawaban dari Reya tadi malam.

Reya yang sedang makan itu mengangguk. Yang berarti mengiyakan perkata Papa nya.

"Mau lihat Farraznya ga nak? Cakep loh" Papa langsung mengambil handphone nya dan mencari foto Farraz yang katanya ada di handphone Papa. "Pah, kerjaan Farraz sebag-" Sambung Mama yang omongan nya langsung di potong Reya

"Reya ga perlu liat fotonya, Reya percaya sama pilihan Papa dan Mama, dan yang penting dia kerja Mah, ga nyusahin orang tuanya, dia bisa jadi imam yang baik dan bertanggung jawab untuk Reya itu aja udah cukup" Ucap Reya yang sepertinya sudah pasrah dengan perjodohan ini.

Tak lama Reya kembali ke kamarnya. Ia mengaktifkan kembali handphone yang ia matikan dari kemarin. Baru saja Reya menyalakan Wi-Fi, handphone langsung di serbu notifikasi yang begitu banyak.

Dari banyaknya notifikasi, yang pertama Reya buka yaa sudah pasti whatsapp. Banyak chat yang harus ia balas, karena Kila kemaren menyaksikan Reya nangis dan pastinya dia sudah ngasih tau di grup kelas kalau tugas mereka tetep di kumpul satu hari sebelum ujian akhir dan tugas Reya ga diterima, jadi teman-teman dekat nya mengubungi Reya semua, menanyakan kabar Reya, kok di telfon ga bisa, di chat juga centang satu.

Baru saja Reya membalas pesan dari Zakry, eh tiba-tiba dia nya langsung nelfon.

Zakry
Calling

"Hallo" Ucap Reya

"WA lo dari kemarin centang satu mulu, lo kenapa?" Tanya Zakry

"Iya nih gue lagi gak mau di hubungi siapa siapa" Kata Reya sambil sedikit tertawa.

"Hahaha, gue denger tugas yang dari pak Danu jadinya di kumpul 1 hari sebelum ujian, dan tugas lo ga di terima sama sekali?"

"Yaa begitulah, yang penting kalian semua ga kesusahan kan, biar gue yang tanggung jawab, kan salah gue" Ucap Reya dengan suara yang agak bergetar.

Mendengar suara Reya yang agak bergetar, Zakry tidak mau terlalu menanyai Reya lebih dalam tentang hal kemarin, bisa bisa anaknya nangis hahaha

"Ya sudah gini aja, lo ngerjain aja tugas dari Pak Danu, nanti gue coba ngomong ke bapak, bisalah itu Re"

"Aaaaa beneran? lo emang selalu bantu di saat saat gue seperti ini"

"Alahh, kita kan friends with benefit". Goda Zakry dengan sedikit tertawa

"Heh gila loh" Bantah Reya dengan sedikit marah

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang