Dia tahu semuanya

2.2K 144 16
                                    

Menghitung hari menuju akad. Persiapan sudah lima puluh persen. Yang urus semua nikahan keluarga, Reya mah tinggal tunggu beres aja.

Sebenarnya, awalnya hanya mau akad aja dulu, sambil menunggu kesehatan Bunda membaik, hanya saja sebagian besar keluarga Reya dan Danu nga setuju. Jadinya akad jam 10 pagi, resepsi jam 8 malam.

Sore ini, Reya dan Danu disuruh ke butik untuk fitting baju buat akad dan resepsi.

Mobil

"Bunda udah sehat?" Tanya Reya

Danu mengangguk, mengiyakan pertayaan Reya.

"Bunda kemaren nelfon katanya pengen ketemu. Tapi saya nya nga bisa, soalnya agak banyak kerjaan".

"Kerjaan apa? Paling kamu tidur doang di apartemen".

"HELLO, Tidur doang mana bisa saya jajan, beli ini itu, apalagi saya cewek yang banyak kebutuhan" Jawab Reya.

"Yaaa kalau saya udah punya saham nanti baru tuh tidur doang, hahaha" Sambung Reya yang agak memelankan suaranya.

Sampai di butik, Reya langsung menemui desainer nya dan langsung di arahkan menuju keruangan. Reya dan Danu di pisah, Reya masuk ke ruang sebelah kanan dan Danu masuk ruangan sebelah kiri yang memang khusus cowok.

"Pake dulu, cepett gue mau liat"

Reya yang asik melihat-lihat gaun yang ada di ruangan itu, langsung menengok ke seorang perempuan yang berdiri di depan sana dengan kedua tangan dilipat di dada drngan wajahnya agak judes. Reya sempat menoleh kebelakang, siapa tau yang di ajak bicara itu orang lain bukan Reya. Soalnya tadi pas baru dateng, mukanya full senyum dan sangat ramah banget.

"Gaunnya yang mana mba?" Tanya Reya dengan sopan, walaupun dalam agak kesel.

Ini kali pertama Reya bertemu langsung dengan desainer nya, soalnya pas ngambil ukuran itu yang dateng ke rumah adalah asistennya bukan desainer nya yang katanya teman dekat tante Danu. Entahlah tante Danu yang mana, Reya juga males tanya-tanya.

Perempuan itu menunjuk salah satu gaun putih yang terlihat sangat sexy

"Hah ini? Perasaan saya udah ngasih tau  model gaunnya mau seperti apa, ini kok beda?". Ucap Reya dengan kening yang udah mengkerut melihat gaun pengantin yang tidak sesuai apa yang ia minta di tambah ngelihat muka desainer nya yang terlihat nyolot.

Desainer itu menarik nafas dan dihembuskan dengan kasar, ia lalu mengambil kertas dan diberikan ke Reya "Tuh, desainnya. Gue hanya ngikut dari itu"

"DIH SANTE AJA KALI MBA" Kening Reya mengkerut melihat gambar yang sangat jauh berbeda dengan gambar asisten desainer yang lalu datang kerumah Reya.

Tak ingin lama-lama diruangan itu, Reya langsung keluar dan langsung nyamperin Danu yang ada di ruangan sebelah.

Baru saja mau masuk, langkahnya terhenti saat melihat Danu duduk di sofa sambil berbincang dengan seorang wanita berambut coklat yang tampak akrab bersama Danu.

Perlahan-lahan Reya berjalan mundur, lalu berjalan keluar butik. Ia duduk di kursi sambil menunggu Danu keluar. Daripada di dalam bisa-bisa emosi makin memuncak gara-gara liat muka si desainer itu.

Sedang asik scroll instagram, Reya dikagetkan dengan teriakan seseorang "HEH LO! Lo yang namanya Reya?". Reya menengok dan melihat empat orang wanita yang melihatnya dari dalam mobil dengan pandangan tak suka.

"Ga pantes lo nikah sama anak orang KONGLOMERAT! OOH lo hanya mau duitnya kan? HAHAHA" Sambil nunjuk

"DASAR MURAHAN, MATRE"

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang