Hari yang buruk

1.7K 101 7
                                    

Continued...

"Kamu basah banget" Ucap Danu menatap sendu Reya sambil menyeka rambut Reya yang menutupi wajahnya

Reya hanya diam memalingkan pandangannya karena ia nga mau di lihat mata bengkaknya oleh Danu.

Reya mengalihkan pembicaraannya, ia memperhatikan kendaraan yang ada di samping Danu "Bapak bawa motor?" Tanya Reya penasaran

Alih-alih menjawab pertanyaan Reya, Danu malah mengajak Reya untuk segera pulang kerumah "Saya anter kamu pulang" Ajak Danu yang memakai helm nya.

"Bapak silahkan pulang! Saya masih mau disini" Ucap Reya dengan meninggikan suaranya.

Pria yang menatapnya sendu tadi, kini tatapannya berubah menjadi tajam "Siapa suruh kamu keluar malem gini hah? Saya sudah kasih tahu berulang kali ke kamu kalau jangan keluar malem sendirian gini, BAHAYA BUAT KAMU!" Ucap Danu dengan lantang.

Mendengar suara Danu yang keras dan lantang terkesan seperti sedang memarahi. Reya pun dengan kasar melepas tangannya dari pegangan Danu, lalu ia menatap Danu dengan wajah yang tak suka.

"AYO CEPET! SAYA ANTER KAMU PULANG!" Danu berucap lagi dengan nada nya yang keras lalu menarik Reya agar naik ke motornya.

"PULANG AJA SENDIRI SANA! JANGAN PEDULIKAN SAYA" Teriak Reya sambil melepaskan tangan Danu yang memengangnya sangat kuat "Oooh ternyata bapak ORANGNYA SANGAT KASAR YAAA, BAGUSLAH SIFAT BAPAK YANG BURUK MUNCUL SEBELUM NIKAH, jadi saya punya alasan untuk membat-" Sambung Reya yang kemudian omongannya terpotong karena Danu menutup mulut Reya "Sssst bisa diem?" Ucap Danu.

Tangan kanan Danu masih memegang erat tangan Reya yang dari tadi mencoba ngelepasin. Sedangkan tangan kirinya mengambil ponsel dan terlihat menelfon seseorang.

"Dimana? Kesini sekarang. Gue kirim lokasinya" Perintah Danu lewat telepon.

Sekitar sepuluh menit, mobil berwarna putih menepi tepat di depan Reya dan Danu yang sedang beradu mulut itu.

"WOOY, kalian berantem di pinggir jalan, apa nga malu?" Teriak seseorang yang menegok dari dalam mobil.

Awalnya Reya mau balas teriak ke orang yang ada di mobil itu, tapi setelah melihat orang itu keluar dari mobil. Reya langsung berlari "ZAKRYYYYY" Teriak Reya.

Reya memengang lengan Zakry sambil memohon agar di antar pulang sekarang "Zakry, anterin gue pulang. Guee takuttttt pulang ama si dia".

Melihat Reya yang memohon sambil matanya berkaca-kaca membuat Zakry iba dan menyuruh Reya masuk ke mobil nya lalu Zakry terlihat menghampiri Danu yang dari tadi memperhatikan Reya dan Zakry. "Ck, lo apain lagi dia kak?" Tanya Zakry sambil mengkerutkan keningnya.

"Bug" Danu menendang kaki Zakry "Nih, besok gue ambil dirumah lo, JAGA BAIK BAIK" Ucap Danu yang ngasih kunci motor beserta helm nya.

Lalu Danu masuk ke mobil, dan duduk di kursi pengemudi. Hal itu membuat Reya kaget dan kembali emosi "IH KOK BAPAK YANG DISINI? SAYA NGA MAU DI ANTER SAMA BAPAK" Ucap Reya dengan nada yang agak tinggi.

"Re, maafin gue ya. Gue nga bisa anter lo" Kata Zakry yang muncul dari luar jendela mobil yang terbuka setengah itu.

Menurut Reya gapapalah di antar pake mobil atau motor, yang penting yang nganter jangan si kasar Danuja ini. Tapi, usaha Reya keluar dari mobil sia sia, karena Danu mengunci pintu mobil itu.

Mobil sudah jalan, Reya nga bisa apa-apa. Di perjalanan ia hanya bisa diam sambil menahan emosi yang masih membara karena orang di sampingnya ini. Di satu sisi juga dia diam karena kebingungan, kalau pulang ketemu Papa nya dia harus ngomong apa dan harus bersikap bagaimana.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang