Cium?

3.2K 159 6
                                    

"BAPAK NGAPAIN DISINI?" Tanya Reya dengan nada emosi

Danu tidak menjawab, ia hanya duduk sambil memengangi bijinya "aaaaw" Rintih Danu

"Masnya kenapa mba?" Tanya pengendara motor yang tiba-tiba berhenti di bahu jalan sambil menunjuk ke arah Danu

"Gapapa kok, ini dianya sakit perut aja, hehehe" Jawab Reya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"KENAPA DATANG KESINI?" Tanya Reya lagi yang berdiri di depan Danu sambil melipat tangan nya di dada.

Dan lagi-lagi Danu hanya terdiam,

Reya mendengus kesal lalu berbalik dan melangkahkan kakinya pergi.

"Aaww Re sakit. SAKIT REYA" Teriak Danu

Suara rintihan itu membuat beberapa orang menengok. Jangan-jangan orang mikir yang aneh-aneh lagi. Gak, gak, gak. Reya mengambil tangan Danu, dan menariknya agar berdiri, dan ia tuntun duduk di beton yang tak jauh dari tempat mereka sekarang.

"Saya kesini karena lagi ada kerjaan" Jawab Danu sambil menatap Reya yang terlihat marah.

Tak lama ponsel Danu berdering, ia lantas mengambil ponselnya dari dalam kantong dan melihat nama sekretaris nya muncul di layar ponsel.

Sudah di pastikan, kalau sekretaris nya yang nelfon, pasti itu mau ngebahas urusan kerjaan. Danu melihat Reya sekilas dan langsung mengangkat telfonnya.

Haikal
Calling

"Pak, besok bapak ada meeting jam 10 pagi menggantikan Pak Hamid karena beliau berhalangan hadir".

"Duh saya ga bisa, saya masih di Sura-".

Omongan Danu terpotong karena melihat Reya yang berjalan pergi. "E e e, Reya kenapasih kamu?" Tanya Danu yang memengangi tangan Reya dengan kuat, sementara tangan satunya memenangi ponsel nya.

"Awas ih tangan saya! Jangan pengang-pengang!. Saya ga suka" Teriak Reya yang sekuat tenaga melepaskan tangan Danu dari tangannya.

"Haikal, minta tolong saya di gantikan saya dengan Pak Rino. Saya belum bisa balik" Ucap Danu lalu mematikan telfonnya.

Sekretaris nya aja kaget Danu masih ada di Surabaya, karena Danu bilang ke sekretaris nya hanya pergi sehari saja, pake acara boong lagi sama Reya, bilang nya ada kerjaan padahal hanya karena mau nyusul Reya.

"Katanya kesini kerja. Tapi Sekretaris nya aja ga tau kalau lagi di Surabaya. Aduh gimana nich" Sindir Reya.

Danu menghela nafas, ia lalu menatap Reya "Jujur, saya kesini untuk kamu" Ucap Danu.

"Kenapa untuk saya?" Tanya Reya dengan nyolot lalu berbalik dan berjalan lurus kedepan, sementara Danu masih duduk diam tanpa menjawab pertanyaan dari Reya.

Melihat Reya semakin jauh melangkah pergi, Danu menyusul dengan sedikit langkah cepat untuk "Karena saya khawatirin kamu Re" Teriak Danu

"Deg" Langkah Reya terhenti, rasanya ada satu hal yang membuat jantungnya tersentak.

Mendengar kata KHAWATIR, hati Reya langsung terenyuh, fikirannya tertuju ke orangtua nya "Apa Mama Papa khawatir sama gue?, atau mungkin sama sekali tidak? Mereka ga niat gitu ngehubungin gue? Terus Kakak gue? Adik gue? KEMANA?" Seketika mata nya langsung berkaca-kaca.

Hari ini, sudah dua insta story Reya upload di instagram, tapi kakak dan adiknya hanya SEKEDAR MELIHAT story itu. Sama sekali tidak ada mengirim pesan atau gimana.

Di belakang Reya, Danu terlihat langsung berlari menghampiri Reya yang sedang mematung di depannya. Danu sedikit menyeka rambut Reya yang menutupi matanya itu, betapa sedihnya Danu melihat wajah Reya penuh kesedihan di tambah matanya sangat berkaca-kaca.

Dosen a.n DanujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang