4. ya atau tidak?

333 42 15
                                    


Welcome to halu world yang aku ciptain.

Kalau seandainya Arya ada di dunia nyata, bakal kalian anggap apa?

Kalau aku, suami:)

Btw buat kalian yg masih jadi siders, ayolah:( apa susahnya tekan bintang? Aku up sebelum like mencapai target karena gk mau kalian nunggu terlalu lalu.

~♥~

Rumah yang bersih, perut kenyang, bebas dari tugas apapun, berhadapan dengan laptop juga camilan adalah kebahagiaan tersendiri bagi kaum rebahan.

Hal tersebut sedang terjadi pada Rena, bahkan setiap harinya ia merasakan hal yang sama hingga  bosan.

Tinggal di rumah sendirian, rasanya sepi. Ingin kembali mengunjungi rumah mertua tapi minggu ini Rena sudah tiga kali datang, jalan-jalan keluar? Sebenarnya bisa, namun Rena merasa ada yang kurang jika hanya seorang diri.

Menghela napas, perempuan itu meraih ponsel, random membuka medsos lalu iseng mengscrol beranda instagram.

Me-like beberapa postingan dari beberapa orang yang ia kenal, postingan milik Kenan, Jeje, bahkan Tania.

"cantik banget, kenapa yah Arya ngga pernah tertarik sama Tania?"

Rena mengedikan bahunya, memilih untuk tidak terlalu memikirkan, bisa jadi nanti malah membuat ia bertengkar dengan Arya.

Kembali mengscroll, Rena menemukan postingan milik Rey, cowo yang kini berusia 19 tahun itu baru masuk kuliah, menjadi maba. Di foto tersebut terlihat Rey yang mengunakan almamater dari salah satu kampus yang ada di bandung.

Rena tiba-tiba merasa iri, ia juga ingin kuliah. Beberapa tahun lalu waktunya ia habiskan untuk pemulihan diri juga membantu anak-anak remaja dari tindakan selfharm, membuat Rena harus menunda mimpinya yang lain, menjadi dokter psikolog.

"Arya ngizinin ngga yah?"gumam Rena pada diri sendiri, merenung menatap foto Rey.

"nanti deh di tanyain, kalau ngga di izinin eum," ragu, Rena jadi kembali overthingking.

"di coba dulu aja Ren, jelasin baik-baik sama Arya, terus juga soal biaya aku bakal berusaha sendiri, kerja lagi? Kayaknya sisa tabungan masih lumayan."

Saking asiknya membatin, Rena sampai tak sadar sekarang sudah pukul 14.32.

Saat perutnya keroncongan, barulah perempuan itu sadar jika dia belum makan siang.

"masak dulu deh."

Turun dari ranjang, segera Rena menuju dapur bersiap untuk memasak makan siang untuk dirinya sendiri karena tau jika Arya akan makan siang di kantor.

Di sisi lain....

Arya baru saja selesai menandatangani berkas, hari ini cukup melelahkan di tambah lagi meeting yang telah di janjikan batal begitu saja.

Bersandar pada sandaran kursi, Arya memijat pelan pelipisnya, meringis ketika merasa pening juga nyut-nyutan pada bagian kepala.

"sshhh."

"permisi pak, ini berkas yang bapak Arya minta tadi, semua sudah saya revisi."

ARENA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang