Kira-kira cerita ini bakal ngaret ngga ya tamatnya? Jujur agak khawatir kalau aja malah bernasib sama kayak cerita yang book pertama.
Ngaret tiada tara jauh dari yang di tentukan:)
Btw, part ini sambungan chapter yang sebelumnya. Di jadiin 2 karena kepanjangan.
~♥~
Sesampainya di rumah, Rena segera berlari menuju dapur, meletakan ember ayam miliknya ke atas meja lalu cuci tangan bersiap untuk makan.
Arya yang mengekorinya di belakang dari tadi terus geleng kepala, terheran-heran akan tingkah istrinya sendiri.
Selesai cuci tangan, Rena kembali berlari ke ruang tengah tak lupa membawa ember ayam dan beberapa piring. Duduk di karpet bulu yang ada di depan TV lalu menekan remot guna mencari acara kesayangannya.
Setelah menata semua keperluan, ia siap untuk makan, meraih satu paha ayam lalu melahapnya seolah tak makan selama tiga hari.
Arya memilih untuk duduk di sofa, melepas jaket juga meletakan kunci mobil. Memperhatikan Rena dengan seksama.
"makan nya pelan-pelan nanti keselek," ujar Arya mengingatkan, yang di balas Rena dengan anggukan.
"kamu mau?"
Arya menggeleng, "kamu aja, aku lagi ngga pengen makan ayam."
"bagus! Aku juga lagi ngga pengen bagi-bagi sih."
Kening Arya menyernyit, "terus ngapain nawarin aku?"
"pencitraan biar ngga di kritik readers yang iri."
Tertawa, Arya segera mengumpulkan rambut panjang Rena menjadi satu, menjadikan gelang hitam miliknya sebagai karet untuk mengikatnya, agar Rena dapat makan dengan bebas tanpa terhalau rambut.
Dalam ember berisi sembilan ayam, dan Rena masih tampak semangat di saat melahap ayam ke empat miliknya. Nasi pertama juga telah berhasil ia habiskan, berlanjut ke bungkus nasi berikutnya.
Melihat banyaknya makanan yang Rena makan, Arya jadi kenyang sendiri, tidak terbayang sekenyang apa ia jika harus menghabiskan itu semua.
"kamu yakin bisa ngabisin ini semua?"
"yakin!"
"serius? Ngga bakal begah?"
"iyaaa ih, kamu banyak tanya aku lagi makan."
"oke oke aku diam."
Dari pada dapat semprotan dari bumil sensian, mending Arya menonton tv, fokus pada tayangan drama korea. Sesekali ia mengelus rambut Rena yang duduk di bawahnya.
20 menit berlalu, Arya yang awalnya larut dengan adegan action dari drama tersebut kaget saat mendengar isakan.
Buru-buru ia mengecek Rena, yang ternyata saat ini sedang menangis sesenggukan.
"astaghfirullah kamu kenapa hey?"
Panik tentu saja, Arya mengecek tangan dan area dalam mulut Rena, takut kalau saja wanita itu salah gigit lalu terluka, tapi malah tak menemukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA 2
Teen Fictionkebahagiaan datang pada orang yang mau berusaha, adalah kalimat yang paling tepat untuk mendefinisikan mereka berdua. "Ren, ngapain?" "laper." "mau makan apa? Nasi goreng?" wanita itu menggeleng, tangannya di rentangkan ke arah Arya membuat sang sua...