Haii kalian...
Apa kabar? Semoga baik yah.
Enjoy to reading
~♥~
Hari itu Rena terus saja mengekori Arya kemana pun laki-laki itu pergi, bahkan di saat Arya mandi, wanita tersebut ikut masuk dan duduk di atas toilet.
Semua berawal ketika semalam Arya mengatakan jika siang ini ia harus pergi ke rumah eyang yang ada di medan, tentu tanpa mengajak Rena bersamanya.
Awalnya perempuan itu tidak keberatan, namun ketika Arya mengatakan jika dia akan menginap selama 2 hari 1 malam, membuat Rena langsung merasa gelisah.
"Arya aku mau ikut," rengeknya untuk yang kesekian kali.
Saat ini Arya sedang siap-siap, mengenakan hoodie hijau dan jelana jeans hitam, mematut diri di cermin sambil di peluk Rena dari samping, bibirnya menyunggingkan senyum sesekali mengecup puncak kepala istrinya.
"ngga boleh sayang, kamu di rumah aja nanti tante Jeje sama Arsen bakal kesini buat nemenin kamu, aku udah bilang tadi pagi."
Kepala Rena menggeleng pelan, semakin membenamkan wajahnya di dada Arya, menahan tangis karena tak mau di tinggal.
"ngga mau, aku ikut please. Janji aku bakal diam, aku ngga bakal ganggu kamu atau bikin keadaan kacau."
Arya melepas lilitan tangan Rena dari pinggangnya, menangkup kedua pipi wanita tersebut sedikit mengangkat wajah Rena agar bisa bertatapan langsung dengannya.
"aku udah jelasin kemarin, eyang itu keras kepala bisa aja dia ngeluarin kalimat yang bisa bikin kamu sakit hati, dari pada kejadian mending kamu di sini aja, aku bakal berusaha bikin keadaan membaik, dan pelan-pelan dapetin restu eyang biar kamu bisa ikut di lain waktu."
Mata Rena berkaca, digenangi air mata yang siap meluncur. Entah mengapa ia jadi begitu perasa dan benar-benar tak mau di tinggal, bahkan ia berani bolos MOS untuk hari ini hanya karena tak ingin melewatkan moment bersama Arya sebelum suaminya itu pergi.
Isakan kecil mulai terdengar, dengan perlahan Arya kembali menarik tubuh istrinya dan memeluk erat. Mengelus surai Rena perlahan sambil mencium lama puncak kepalanya.
"sabar ya sayang, aku usahain biar mereka semua bisa ada di pihak kita."
Masih sambil terisak Rena menganggukan kepalanya, menggenggam erat ujung hoodie yang Arya kenakan hingga berubah kusut, air matanya masih terus mengalir, membasahi dada Arya.
"udahan dong nangisnya, nanti mata kamu bengkak."
"ngga mau."
"sayang?" panggil Arya lembut, sangat lembut yang mampu membuat Rena mendongakan kepala.
Arya tersenyum, menatap kedua mata yang tampak sembab itu. Lalu mengecupnya dengan gemas.
"kenapa makin cantik sih? Kamu pake susuk apa gimana hm?"
"ish! Lagi serius juga!"
"Hahahaha maaf, habisnya kamu gemesin banget, dari tadi ngerengek ngga mau di tinggal."
Rena kembali menunduk, memainkan jarinya di hoodie milik Arya, mencoba untuk meluruskan kelecekan yang ia perbuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA 2
Teen Fictionkebahagiaan datang pada orang yang mau berusaha, adalah kalimat yang paling tepat untuk mendefinisikan mereka berdua. "Ren, ngapain?" "laper." "mau makan apa? Nasi goreng?" wanita itu menggeleng, tangannya di rentangkan ke arah Arya membuat sang sua...