14. sakit

252 33 9
                                    

Hai minasan....

Gimana harinya? Bentar lagi UAS ya? Yok semangat! Jangan lupa belajar biar dapet nilai bagus.

Ohya, mungkin part ini bakal jadi part terakhir untuk sementara, karena aku mau hiat dan fokus belajar buat persiapan UAS.

Gapapa kan? Semoga pas aku balik kalian masih nungguin:)

Happy reading semua.

~♥~

Pagi itu Rena bangun dan tak menemukan Arya di sebelahnya. Kali pertama di tinggal semenjak mereka menikah dan semalaman entah kenapa Rena merasa lemas. Kepalanya pusing, maka dari itu sejak jam delapan malam ia memilih untuk istirahat total.

Jeje dan Arsen ada di lantai bawah, mereka menemani Rena sejak kemarin siang, dan hari ini Jeje harus kembali ke rumah mereka karena tak bisa berlama-lama tinggal di sini.

Sambil menatap langit-langit kamar, wanita itu tampak melamun menatap kosong dengan tubuh yang masih terbalut selimut. Udara terasa dingin akhir-akhir ini padahal Rena tidak menyalakan AC.

Rena ingin mengabari Arya tapi takut mengganggu laki-laki itu.

Tiba-tiba pintu kamar Rena di ketuk, setelah itu Jeje bersama Arsen yang telah rapih dengan seragam sekolahnya masuk kedalam, menghampiri Rena.

"gimana perasaan kamu? Masih pusing?"

Rena mengangguk lemah, bahkan tubuhnya jadi terasa lemas.

"pusingnya makin nambah."

Jeje mengusap kening putri tirinya itu perlahan, menatap Rena khawatir.

"tante harus nganterin Arsen sekolah dulu habis itu ngurus keperluan papa kalian buat berangkat ke singapura sore nanti, kenapa kamu ngga coba telphone Arya terus kabarin keadaan kamu sekarang."

"Rena takut ganggu."

"sayang, tante yakin Arya bakalan marah kalau sampe kamu ngga ngabarin dia tentang kondisi kamu sekarang, dia suami kamu dan berhak tau apapun yang terjadi sama kamu."

"tapi-"

"udah, kalau kamu ngga mau ngabarin Arya biar tante aja kalau gitu." segera Jeje mengambil ponsel, mendial nomor Arya menunggu panggilan untuk tersambung.

Di dering ke tiga Arya mengangkat panggilannya, Jeje me-lostspeaker agar Rena juga dapat mendengar dengan jelas apa yang Arya katakan.

"assalamualaikum, hallo tante?"

"waalaikumsalam, maaf ganggu waktu kumpul keluarga kamu tapi di sini Rena lagi sakit, sejak kemarin dia pusing dan lemas."

Rena menggeleng lemah, ia benar-benar tak ingin Arya tau dan malah khawatir.

"Rena sakit? Sejak kemarin? Dan ngga ada yang ngasih tau aku?"

"dia ngga mau ganggu waktu kamu dan bikin khawatir, tapi hari ini tante harus nganterin Arsen sekolah terus ngurusin papanya mereka buat packing, tante ngga bisa ninggalin Rena di rumah sendirian dengan keadaan kayak gini."

ARENA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang