34. ribet

160 14 1
                                    

Haiii...

Sebelum baca, boleh ngga tekan bintangnya dulu? Aku hitung sampe 3 oke.

1
2
3..

YEAYYY MAKASIH...

~♥~

Siang itu Rena baru saja selesai memasak makan siang untuk dirinya juga untuk Alea yang mulai bisa diberikan makanan lain selain asi.

Setelah beberes dapur, perempuan itu segera membawa sepiring makanan untuk dirinya sendiri dan mangkok khusus bayi untuk Lea yang saat ini sedang sibuk bermain di baby walker.

Sambil menyuapi Lea Sesekali Rena juga memakan makanannya sendiri agar lebih menghemat waktu.

Beginilah kesehariannya setelah melahirkan, fokus Rena hampir sepenuhnya tertuju pada Lea yang makin hari makin aktif.

Bahkan untuk kuliah saja ia kesusahan, meski Alena dan Jeje tidak pernah mengeluh saat Rena menitipkan Lea pada mereka di saat ia harus kuliah, tetap saja wanita yang telah menjadi seorang ibu itu merasa tidak enak.

"makananya jangan di mainin gitu dong dek, jadi belepotan gini kan jadinya."

Lea berteriak sambil melempar mangkuk yang sebelumnya digunakan ke lantai, untung saja semua isinya telah ludes tak tersisa.

Rena menghela napas, rasanya sangat melelahkan meskipun kehadiran Lea sangat membahagiakan.

Rena hanya belum terbiasa jika harus melepas semua kebebasannya sebelum memiliki anak.

"mama cape sayang kalau harus bersihin lantai terus setelahnya gantiin pakaian kamu." meski mengomel Rena tetap memungut kembali mangkuk tadi dan mengelap sisa-sisa makanan yang tumpah ke lantai, tak lupa juga mengelap tangan dan mulut Lea yang belepotan.

"mamamaa,"oceh Lea di saat Rena menggendongnya dan membawa bayi itu ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

Meski belum bisa berjalan, Alea mulai pandai berdiri sendiri meski harus bertumpu pada sesuatu, seperti saat ini dengan bangga ia memamerkan keahlian barunya tersebut pada Rena sambil mengoceh tidak jelas.

Rena tersenyum melihat hal tersebut, dengan gesit mengganti pakaian Alea dengan yang bersih kemudian menggendong putrinya itu untuk di tidurkan.

Secara perlahan tubuh Rena di ayunkan ke kanan dan kiri, dengan tangan yang menepuk pelan bokong mungil yang membumbung akibat popok tersebut.

"tidur yaa nak, biar mama bisa ngerjain pekerjaan lain sama tugas kuliah."

Seolah tersihir, Alea tidur hanya dalam waktu beberapa menit saja. Entah efek kekenyangan atau memang suara dan elusan tangan Rena sangat nyaman bagi bayi mungil tersebut.

Setelah memastikan Alea aman di dalam box bayinya, Rena segera kembali ke lantai satu untuk mencuci piring bekas ia dan Alea makan, lalu setelahnya kembali lagi ke atas untuk segera mengerjakan tugas kuliahnya.

Berulang kali perempuan itu menghela napas lelah, wajahnya agak pucat hari ini mungkin karena terlalu kecapean dengan rutinitas barunya.

Mengambil laptop juga buku catatan, dengan mengendap wanita itu berjalan menuju meja pojok yang dulunya menjadi tempat meletakan skincare dirubah jadi meja kerja, alasannya agar Rena bisa mengerjakan tugas sembari mengawasi putrinya di saat bersamaan.

ARENA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang