Haii semua....Apa kabar kalian? Semoga baik yah.
Lagi-lagi aku lupa kalau mau double update, but gapapa karena partnya udah balik bener lagi, sesuai urutan yeayyyy!!!!
Happy reading oke.
!Warning!
(Mengandung unsur 17+)~♥~
"Hah?!"
Kanaya tertawa puas saat melihat respond Rena.
"serius, dia tetangga gue. Rumahnya tepat di depan rumah gue, setiap pagi sama sore gue selalu liat dia keluar rumah, kalau pagi always ke kampus, dan sore kadang buat olahraga atau keperluan organisasi kampus, dia emang keliatan dingin tapi aslinya baik kok."
"kalau gitu lu udah sering ngobrol dong ama dia?"
"yaaa ngga juga sih, gue lulus tahun kemarin, masuk kampus ini karena mama minta tolong kak Raskal buat bantuin urusan pemberkasan gue, jadinya boom! Dengan gampangnya gue bisa lolos, kalau lu gimana? Lu kan asal bandung nih yaa, di sini ngekos juga ngga? Gue milih ngekos biar deketan sama kampus."
Rena tak langsung menjawab, mengingat nasibnya hampir sama dengan Kana. Arya yang mengurus sebagian besar pemberkasan dengan bantuan Devan si pemilik kampus ini.
"gue tinggal di sini kok, papa gue juga netap di sini udah lama, tapi gue ngga tinggal bareng beliau."
Kepala Kana mengangguk tanda mengerti, "terus lu tinggal bareng siapa dong?"
"bareng su-"
Ucapan Rena terpotong oleh sang penjaga stand yang mengantarkan pensanan mereka, mangkuk bakso dan mie ayam terhidang di depan mereka lengkap dengan minuman.
"makasih mbak," ujar Kana antusias, segera meraih sendok dan garpu lalu menyicip sedikit mie ayam miliknya.
Rena tersenyum melihat hal tersebut, merasa lega karena bisa mengenal Kana di tengah banyaknya orang.
"kalau bisa kita ngambil jadwal kuliahnya yang samaan yah, gue ngga punya banyak temen soalnya."
Tanpa pikir dua kali Rena menyanggupi, itu yang ia inginkan.
"boleh aja."
Dan setelahnya mereka berdua makan dengan tenang, tak banyak bicara meski sesekali Kana mengajak Rena mengobrol.
~♥~
Pukul 15.21 seluruh agenda hari ini selesai, hari pertama MOS berhasil Rena lalui tanpa halangan sama sekali. Ia tak sabar bertemu Arya dan menceritakan semua yang ia alami terlebih lagi mengenai Kanaya sang teman baru.
Berdiri di bawah pohon tepat di emperan jalan yang masih bagian dari kampus, Rena di temani Kayana tengah asik mengobrol sambil memakan somay, asal usul Kana yang Rena ketahui bahwa gadis itu sangat suka jajan, yaaa tidak beda jauh lah dari dirinya sendiri.
"jemputan lu datang jam berapa?"
Rena menelan habis somay yang ada di mulutnya, kemudian menjawab.
"bentar lagi paling."
"naik mobil or motor?"
"ngga tau." memang benar Rena tidak tau, bisa saja Arya mengganti mobil dengan si blacky.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA 2
Roman pour Adolescentskebahagiaan datang pada orang yang mau berusaha, adalah kalimat yang paling tepat untuk mendefinisikan mereka berdua. "Ren, ngapain?" "laper." "mau makan apa? Nasi goreng?" wanita itu menggeleng, tangannya di rentangkan ke arah Arya membuat sang sua...