Ohayo semuanyaaa....
Selamat siang oke, gimana kabarnya? Aku comeback setelah hampir seminggu ngilang buat fokus PAS yang lama gk mulai-mulai, bikin greget liat banyak part yang udah selesai di tulis membangkai gitu aja di work gk terpublish:(
Enjoy to reading okey.
~♥~
Siang itu Arya baru saja menyelesaikan meeting antar rekan bisnis membahas kerja sama mereka dengan mr. Andre.
Namun tak seperti meeting yang sebelum-sebelumnya. Mr. Andre tidak datang dan malah memberi alasan bahwa ia tengah sibuk mengurusi poryek lain di china.
Awalnya Arya tak masalah, namun setengah jam kemudian Kenan menelphone dan memberi tau bahwa mr. Andre ditangkap polisi karena tuduhan penggelapan uang juga menjadi bandar senjata api.
Entah untuk alasan apa pria 37 tahun itu melakukan tindakan kriminal tersebut, namun akibat kejadian ini perusahaan Arya ikut merugi, uang yang ia keluarkan tak sedikit dan semua hangus begitu saja, proyek mereka dinyatakan ilegal karena tak mendapat izin dari negara asal Andre, Arya berhasil terlepas dari jeratan hukum, namun kerugian yang teramat besar telah terlanjur menghantam perusahaan yang baru saja naik tersebut.
Dengan keadaan semraut, dasi acak-acakan, juga rambut yang tak lagi tertata rapih. Arya duduk termenung pada kursi kebesarannya. Menyayangkan semua kejadian tragis yang baru menimpanya.
Ia tampak kacau dan tidak terkendali, tatapannya kosong dengan pikiran yang tidak bisa di baca.
Kenan sudah mengatakan jika ia akan mengurus semuanya tapi Arya terlanjur kecewa, proyek ini adalah yang pertama dan yang paling ia tunggu. Jalan yang dapat membawa perusahaannya menjadi terkenal di manca negara.
Cahya masuk setelah sebelumnya tak mendapat sautan ketika mengetuk pintu, menatap atasan sekaligus bosnya itu sendu, gadis itu tentu tau apa yang baru saja menimpa perusahaan tempatnya bekerja saat ini.
Maka dengan perlahan ia melangkah mendekat, menyentuh bahu Arya lembut dan memberikan senyuman ternyamannya ketika Arya mendongak lalu menatap ke arahnya.
"gapapa, semuanya bakalan baik-baik aja. Kamu kuat Ar."
Tatapan Arya masih terlihat kosong, otaknya masih sulit mencerna semua tragedi yang baru saja terjadi. Dan Cahya akan memanfaatkan keadaan ini dengan sebaik-baiknya.
Perlahan ia membawa tangan Arya menggenggamnya erat masih sambil melempar senyum, membuat keduanya saling berhadapan dengan Arya yang masih duduk di kursi.
"aku tau kamu pasti kesel banget sekarang, kalau butuh sesuatu aku ada di sini, aku bakalan selalu dukung kamu apapun yang terjadi, sekalipun perusahaan ini kehilangan pamor di mata masyarakat, aku bakalan tetap dukung kamu," ujar Cahya lembut, membelai pelan pipi Arya yang malah diam saja di perlakukan seperti itu.
Tanpa menolak Arya masih diam saja ketika Cahya menarik kepalanya mendekat, memeluk Arya perlahan dan membiarkan wajah laki-laki itu tersembunyi di balik mantel bulu halus yang ia jadikan syal.
Arya dapat menghirup wangi khas Cahya yang langsung menyerang indera penciumannya, membuat respond tubuh secara spontan mendorong tubuh gadis itu dari hadapannya hingga Cahya mundur bahkan membentur sofa di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA 2
Teen Fictionkebahagiaan datang pada orang yang mau berusaha, adalah kalimat yang paling tepat untuk mendefinisikan mereka berdua. "Ren, ngapain?" "laper." "mau makan apa? Nasi goreng?" wanita itu menggeleng, tangannya di rentangkan ke arah Arya membuat sang sua...