19. kebiasaan baru

174 29 3
                                    


Happy 1k buat ARENA BOOK 2.

MAKASIH BANGET BUAT KALIAN HUHUUU, ngga nyangka ternyata karya ku bisa seramai ini dan di sukai banyak orang

Love you guys:)

Btw aku comeback huhuyyyy, update tiap hari lagi dong, ada yang seneng? Gk ada. Yaudah sih gapapa.

Enjoy to reading semua.

~♥~

Berita hamilnya Rena telah di ketahui oleh beberapa orang namun tidak seluruh anggota keluarga, Arya memutuskan untuk merahasiakan karena takut istrinya itu menjadi target dari musuh perusahaan atau orang yang tak menyukai Arya.

Seminggu berlalu dan Rena merasakan perubahan luar biasa dari kehidupannya sehari-hari. Arya jauh lebih perhatian dan tak jarang terkesan posesif.

Melarang Rena melakukan banyak aktifitas berat dan akan selalu menyempatkan waktunya untuk menemani Rena kemanapun ia pergi.

Bahkan Arya tidak segan meninggalkan rapat ketika Rena menelphone dan mengadu jika ia sedang ngidam seblak super pedas.

Awalnya suaminya itu menolak dan tidak mengizinkan Rena makan makanan pedas, namun melihat tekat dan rengekan bumil tersebut Arya jadi tidak tega, lagi pula Rena selalu menakut-nakutinya dengan alasan, "emang kamu mau dede nya ileran karena ngga di turutin pas mamanya ngidam?"

Arya tentu tak bisa berkutik, dan langsung menyetujui keinginan Rena.

"jangan di makan semua nanti kamu sakit perut, pedes banget itu."

Rena menulikan telinganya, meski wajah berubah merah dan keringat mengucur deras membasahi sekujur tubuh, wanita hamil itu terus makan, melahap seblak level 5 dengan penuh gairah.

"hahhh pedes!"

"ya makanya sayang stop makannya, bukannya kamu ngga suka pedes? Kenapa tiba-tiba ngidam seblak level 5 sih."

"aku ngga tau, tiba-tiba pengen ini."

Tiga hari yang lalu Rena masuk rumah sakit karena tak mau makan, setiap ia memasukan makanan ke mulut akan berakhir dengan memuntahkannya kembali, kehamilan di awal bulan adalah tantangan besar bagi kedua orang itu, terlebih lagi Rena yang harus kehilangan bentuk tubuh ideal karena berat badan yang turun drastis, tubuhnya berubah kurus.

Maka di saat napsu makan istrinya sedang dalam tahap naik-naiknya, Arya tak mau menyia-nyiakan kesempatan, apapun yang Rena inginkan akan selalu ia turuti.

"sayaaang udah atuh, jangan makan lagi."

Rena menatap Arya sinis, memicingkan matanya tanda tak suka.

"mending kamu diem ih! Aku lagi makan, ini tuh pedes tauu."

Sabar, yah Arya belajar kata itu belakangan ini, mood wanita hamil jauh lebih ekstrime ketimbang perempuan PMS.

"yaudah aku diam." memilih mengalah, Arya akhirnya menyandarkan diri pada sofa yang ada di belakang, sesekali menyeka keringat yang mengucur dari pelipis Rena.

"hsshhh hah! Pedess huaaaaa ngga kuat lagi," jerit Rena mulai tak tahan, namun tangannya tak berhenti memasukan sendok berisi seblak ke dalam mulut, melahapnya seolah keluhan itu tak ada artinya.

ARENA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang