"Beri aku satu alasan. Kenapa? Kenapa kamu masih mau bertahan setelah apa yang terjadi diantara kita?" -Chika
.
"Aku cuma mau kamu percaya bahwa aku bukan pembunuh mama kamu." -Zahran
Empat bulan selepas lamaran Zahran diterima, hubungan Chika dan Zahran berjalan cukup wajar meskipun beberapa kali ada perdebatan kecil yang mewarnai hari-hari mereka.
Kegiatan mereka juga masih sama. Chika sibuk dengan skripsinya, sementara Zahran sibuk dengan kegiatan mengajarnya dan agenda barunya menjalani studi di Singapura.
Mengenai Fiony, Zahran sudah menjelaskannya dan Chika berusaha menerimanya. Yang pasti, jika kejadian itu terulang, tidak akan ada lagi kesempatan untuk Zahran.
"Sorry ya, aku jadinya gak bisa jemput kamu. Professorku mendadak minta ketemu tadi."
Zahran menarik kursi dan mendaratkan pantatnya di sana.
"Gak apa-apa kok, Mas. Aku ngerti kalau kamu sibuk. Tapi, jangan terlalu diforsir ya. Niatnya kepengen jadi dokter tapi malah kamu yang sakit."
Zahran tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum.
"Berapa lama kita gak ketemu ya, Yang?"
"Hmmm, tiga minggu maybe?"
Wajah Zahran tiba-tiba tertekuk.
"Peluk dulu sini. Aku kangen banget sama kamu."
Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Zahran kemudian memeluknya.
"Aku juga kangen sama kamu, Mas."
"Thanks ya, kamu udah mau susulin aku ke Singapura. Ini gak ganggu kuliah kamu kan?"
Chika menggeleng.
"Berhubung aku sudah selesai sampai bab 3 dan jadwal seminar proposal juga belum mulai, jadi bisa lah sempatin kesini buat ketemu kamu, Mas. Mumpung weekend juga kan ini."
Zahran mengangguk seraya menyesap kopinya.
"Oh iya, Chik. Kayanya, aku ada rencana buat resign dari kampus deh."
"Resign?"
"Iya. Awalnya aku pikir, aku sanggup melewati dua kegiatan sekaligus. Tapi, rasanya kalau harus seperti ini sampai empat tahun, aku gak bisa."
Chika menghela napasnya pelan. Tak tahu harus menanggapinya seperti apa.
"Hey, sayang. Menurut kamu gimana?"
"Itu artinya, kita bakal LDR dong, Mas?"
"Sebentar aja kok, Chik."
Tak mau terlalu bersedih, gadis itu mengeluarkan ponselnya dan memilih untuk mengabadikan moment ini dan mempostingnya di akun instagram lengkap dengan caption serta lokasi dimana mereka berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Soon to be so far . Dear you, baik-baik disini ya."
