part. 8

27.2K 2.3K 46
                                    

Terima kasih sudah mau baca 🤗

Sebelum baca vote dulu ya okey!

Happy reading💕

🌸🌸🌸

" Ngga mau gerah, oiya bang kayanya gue pengen deh warnain rambut. Warna pink yellow mungkin oh atau biru aja ya. Bagus deh kayanya " Ucap Naura sambil membayangkan rambut hitam nya berubah warna.

" Ngga boleh" Ucap Dafa dan Reno barengan.

" Heh" Gino heran yang di tanya kan dia kenapa yang jawab mereka.

" Uhukk " Kaget Edo kesedak kuah bakso miliknya.

Alvino dan Rival juga tidak kalah kaget dan heran. Ngapain mereka berdua(Dafa & Reno)ikut campur coba, pikir mereka.

Sedangkan Devita menatap Naura dengan tatapan yang sulit di artikan.

Naura yang pertanyaannya dijawab oleh Dafa dan Reno mengangkat alis heran. " Ngapa lo berdua yang jawab, gue ngga nanya kalian ya "ucap Naura.

" Gimana bang? Boleh kan? Boleh lah masa engga. Ya udah berhubung bel sudah berbunyi Naura balik kelapangan dulu. Okey" Ucap Naura lagi. Tanpa menunggu jawaban dari Gino Naura berdiri dan berjalan keluar dari area kantin.

" Heh Nau, abang belum jawab wehh " Ucap Gino dengan sedikit berteriak, Naura yang masih bisa mendengar ucapan abangnya itu hanya melambaikan tangan dan terus berjalan sampai tidak terlihat lagi.

" Awas aja kalau beneran warnain rambut, gue aduin Daddy biar sekalian mi ta motornya disita" Gerutu Gino sambil tersenyum smirk di akhir.

" Ghue mahu ngomong " Ucap Edo dengan mulut masih menguyah bakso.

" Telan dulu bego " Ucap Rival.

"Hehe nanya apa lo" Bukan Gino yang jawab melainkan Alvino.

" Gin " Ucap Edo setelah menghabiskan baksonya.

"Hm " Sahut Gino seadanya.

"Guen heran... " Ucapan Edo terpotong oleh ucapan Rival.

" Heran ngapa lo"

" Diem dulu dodol, gue nanya nih nanya. Jangan di potong kampret. " Ucap Edo lagi

" Ye ngegas anying" Sahut Alvino sambil bertos ria dengan Rival karena berhasil membuat Edo jengkel.

" Serah. Gue mau nanya.. Eh eh Reno lo mau kemana duduk dulu" Ucap Edo,  di tengah ucapannya Reno berdiri.

" Lapangan " Jawab Singkat Reno dan pergi meninggalkan mereka yang masih mau mengobrol, mungkin.

" Ohh, gue.. "

"Mau nanya apa" Ucap Gino jengah dari tadi Edo ingin bertanya tapi nanya dulu. Mau nanya ya tanya aja langsung ngapain pake pertanyaan 'gue boleh nanya nggak' hadeuh.

"Heheh gue heran kok lo sekarang akrab benar sama Naura? " Ucap Edo.

" Emang ngga boleh? " Bukannya menjawab Gino malah bertanya balik.

" Yaa gimana ya" Ucap Edo sambil menggaruk tekuk nya bingung mau gimana cara ngomongnya.

" Biasanya lo cuek bebek ke adik lo, tapi setelah gue lihat kejadian hari ini di mulai dari pagi tadi. Ngga kaya biasanya, berbeda 180°" Ucap Rival mewakili Edo yang mungkin Alvino dan Dafa juga.

" Ya ngga pa pa, mungkin karena sekarang gue sadar. Kalau yang gue lakuin selama ini dengan menjauhi Naura bisa membuat dia bergantung dengan gue itu salah. Sekarang gue sadar rasa sayang dan peduli itu harus di tunjukkin dengan tindakan nyata bukan seperti yang gue lakuin dulu" Ucap Gino panjang lebar menatap meja datar, ada rasa menyesal ketika dia mengingat perlakuan nya dulu ke adiknya itu.

Naura sang figuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang