part. 15

19K 1.9K 50
                                    

Sebelum lanjut baca vote dulu okey

Boleh Follow akun author juga ya 🤗

Happy reading 💕

🌸🌸🌸

.


.
.
.
.

Setelah kejadian di parkiran, Naura langsung berjalan ke arah kelasnya.
Sampai di kelas Naura duduk di kursi yang dia tempat ini di samping Mela.

" Nau nyontek tugas fisika dong" Ucap Mela saat dia menyadari keberadaan sahabat nya itu.

" Emang ada tugas? " Tanya Naura bingung.

" Jangan bilang lo belum ngerjain" Tebak Mela.

"Emang tugas nya apaan? " Lagi-lagi Naura bertanya.

"Astagaaa Naura lo lupa, tugas nya baru di kasih minggu lalu loh. Masa udah lupa"

"Minggu lalu. Berarti gue belum ada disini Mel Mel " Batin Naura frustasi.

" Ya lupa gue" Jawab Naura acuh.

"Emang lo ngga belajar apa semalem? Biasanya kan lo rajin bener tuh setiap malam belajar padahal ngga ada  ulangan. " Ucap Mela heran dengan perubahan sahabat nya beberapa hari ini.

" Heh jadi? " Naura menghela napas lelah.

" Nih tugas nya,kita kerjain bareng" Mela menyodorkan bukunya.

"Kita? "

" Hehe elo nau, gue nyontek aja" Ucap Mela cengengesan.

Naura memutar bola mata nya malas dan mengambil buku di laci mejanya. Saat menarik keluar buku yang akan iya pakai ada amplop surat yang jatuh  ke bawah mejanya.

Naura mengambil surat yang terletak di bawah meja nya dan membuka amplop tersebut.

Isi surat

Jauhin Dafa kalau lo ngga mau jadi
korban selanjutnya
Naura moerana putri

-K

"Apaan tuh " Tanya Mela penasaran.

" surat " Jawab Naura

"Surat apaan? "

"Surat cinta"

" Hah serius, mana? "Mela hendak melihat isi surat yang Naura bilang surat cinta.

"Nih" Naura menyodorkan surat itu ke Mela dan langsung di ambil Mela.

" Anjirr ini mah bukan surat cinta dodol, lo di teror nau? " Mela menggebrak meja mengakibatkan perhatian para siswa-siswi yang ada di kelas XI IPA 2 ke arah mereka berdua.

"Maybe" Naura menjawab santai.

"Kenapa Mel" Tanya Devita yang berbalik menghadap Mela dan Naura. Karena Devita memang duduk tepat di depan Mela.

" Ada yang neror Naura" Jawab Mela yang masih emosi karena ada yang berani meneror sahabatnya.

"Hah coba aku lihat" Ucap Devita kaget, Mela menyerahkan surat yang diterima Naura ke devita.

Naura sang figuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang