part 22

11K 962 55
                                    


Yuhuu akhirnya NSF up nih...

Maaf ya author PHP kata nya ngga bakalan lama up nya ehh ternyata lamaaaaa

Okeh seperti biasa, sebelum baca
Kasih dukungan dulu dengan mengklik tanda bingtang di bawah.
Pokoknya jangan lupa vote and comen sebanyak-banyaknya. Okey!!!

Bantu tandai typo ya entar pas revisi di perbaiki.



Happy reading 💕

🌸🌸🌸


Hari telah berganti, Sang mentari sudah bertukar ship dengan rembulan. Tapi Naura masih sibuk dengan pikirannya tentang kejadian hari ini.

Di mulai dari pagi indah nya yang di hancurkan oleh kating yang sok berkuasa, kebenaran yang terungkap, di hukum patroli oleh ketos Rese, terus di tambah dengan kemunculan rekan kerja dia di kehidupan sebelum nya.

Saat ini Naura sedang menonton drakor di laptopnya sambil memakan snack.

"Ah Ga fokus gue nonton" Ucap Naura melempar bantal yang tadi dia peluk saat menonton.

"Sudah setengah jam nonton tapi ngga paham-paham sama jalan ceritanya" Naura mengambil botol minuman teh yang ada di nakas nya dan meminum isinya.

"Ini lagi kenapa bisa ada di sini, kenapa dia di kejar. Emang dia salah apa? " Setelah meminum minuman tersebut Naura menaruhnya kembali ke atas nakas.

"Gini nih, kalau raga disini pikiran entah di mana. Iya sih mata dan telinga ke drama, tapi otak gue ngga bisa mencerna" Naura mengambil HP nya yang tergeletak tidak jauh dari leptop dan membawa nya berjalan ke teras kamarnya.

"Gue mau cerita, tapi sama siapa. Mela? Nggak lah... Ngga yakin gue" Naura duduk di kursi single yang ada di sana sambil memandang gemerlapan bintang yang menghiasi langit malam ini.

"Mommy? Daddy? No. Kan lagi sibuk di luar kota"

"Bang Gino? Enggak deh. Skip"

"Gini banget ya nasib gue, punya teman cuma satu. Kalau lagi berantem kan susah, ngga ada pelarian lain wkwk"

Mela is calling....

"Nah kebetulan nih" Ucap Naura saat mencek siapa yang menelpon nya.

"Hm" Sahut Naura.

"Emm tadi Abel ngomong apa aja? " Ucap orang di seberang sana.

"Ngga banyak. Itu-itu aja" Sahut Naura singkat. Naura kembali masuk ke kamar dan mengambil beberapa snack dan minuman untuk menemani nya menatap bintang.

"Ohh... Oiya nau, mending lo ngga usah dengerin omongan Abel apalagi tentang Devita"

"Why"

"Ya karena Abel itu kan ngga suka sama devita. So udah pasti dia bakalan ngomongin kejelekan devita doang. Lagian ya kalau pun bener Devita saudari tiri nya karin belum tentu juga sifat mereka sama. Toh juga cuman saudari tiri"

"Justru itu Mel, karena mereka cuma saudari tiri Mel. Lo pikir aja deh Karin yang angkuh kok bisa nerima gitu aja Devita yang polos pasti ada timbal balik dong kecuali ya Karin emang baik"

"Emm setuju sih gue. Tapi Ya bisa aja kan Karin nerima Devita karena dia ingin manfaatin devita. Secara kan devita itu penurut dan baik hati" Ucap Mela berpendapat.

Naura sang figuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang