8 : first meet

23 6 0
                                    

Happy reading. . . .
______°°°______

Seperti janji sebelumnya, david sekarang sudah berdiri di depan pintu masuk untuk menjeput Karina yang dia yakini masih tertidur tersebut. Saat david akan membuka pintu, dari arah dalam sudah membukanya terlebih dahulu.

"aa setaaann!"-teriak karin kaget, sementara david yang dikira setan hanya menatapnya datar.

"aduh ka, kaget tau gak!"

"Maafkan saya, saya tidak tau bahwa kamu akan keluar"

"okay, yaudah ayo"

"tunggu, saya harus meminta ijin dari papahmu"

"papah gaada, udah berangkat ke perusahaan"

"tante?"

"mommy gaada lagi di toko bunga"

"ka daniel?"

"bang daniel juga gaada lagi main, gak usah ijin ayo aku udah bilang ko hari ini mau jalan sama ka david"

"baiklah"

"come on"-karin langsung mengaitkan jari-jarinya pada tangan david, david hanya tersenyum melihat karin yang semangat.

"ko bawa mobil sih?"-tanya karin berhenti berjalan saat melihat mobil merah yang biasa david gunakan

"memangnya kenapa? hari ini akan panas, jadi saya bawa mobil"

"Tapi ka, biar romantis itu pake motor!"-ujar Karin melepaskan tautan tangan mereka, david mengerutkan keningnya lalu menatap karina sambil tersenyum.

"Kalo pake motor saya tidak bisa melihat wajah kamu dengan leluasa"-david segera membuka pintunya untuk karina yang sedang tersenyum malu.

"gak jelas banget tu orang!"-Ujar karin dengan nada kesal sambil menatap david yang berjalan menuju kursinya. Sikap david yang tiba-tiba selalu membuat karin kesal.

"Ini"-david memberikan sebuah kotak yang baru saja dia ambil dari kursi belakang

"apa?"

"buka saja"

Karna karin penasaran karin langsung membukanya dan melihat ada sepasang cincin yang dimana nama mereka sudah terukir disana. Karina tersenyum lalu mengambil cincin yang bernama 'David'.

"Kenapa kamu ambil yang itu?"-tanya david

"Biar orang-orang tau kalo aku milik ka david"-jelas Karin membuat david tersenyum.

"Cincin ini gak boleh lepas, kecuali mau di ganti sama pasangan yang sebenarnya nanti"

"memangnya kalo dilepas sebelum itu, akan terjadi apa?"

"Sesuatu yang buruk mungkin(?)"

"Jangan seperti itu, ucapan itu doa"

"aku cuman becanda"

"kalo gitu ini"

"kenapa dilepas?"

"Ayo kita berhenti disini, saya tidak mau menyakiti kamu di masa depan"

"apa bedanya dengan sekarang? menurut kaka kalo Sekarang aku gak sakit?"

"Saya tau kamu sakit, dan saya tau kamu akan lebih sakit jika kita berpisah dimasa depan, maka dari itu ayo berpisah sekarang"

"ka apaan sih! ko tiba-tiba kaya gini?aku salah apa?"

"ayo berhenti, saya juga tidak ingin melihat kamu lagi"

Runtuh 1 | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang