Oh my gosh, dont you know i'm a savage?
cie bacanya bernada wkwk.gaskennnn...
Happy reading....
______°°°_____"Perlu gw anterin sampe kelas?"-tanya daniel, karin menggelengkan kepalanya lesu seperti biasanya sejak putus dengan david beberapa hari yang lalu.
Hari ini Daniel ditugaskan mengantarkan karin ke sekolah karna kino ada meeting dadakan, lagipula Daniel ada kelas pagi dan jalannya satu arah jadi sekalian saja.
"yakin gak mau dianter?tar mewek lagi."-tanya daniel sekali lagi, karin tetap menggelengkan kepalanya lalu daniel mengangguk dan pergi meninggalkan karin.
"hufft"-hela karin, rasanya malas sekali untuk bergerak bahkan bernafas saja malas jika sudah punya amalan baik untuk nanti di akhirat mungkin sudah berhenti bernafas sekarang juga.
"pagi-pagi udah ngedesah aja lo, mana semangatnya? biasanya pagi-pagi udah teriak-teriak kaya monyet ketemu pisang."-ujar seseorang di pinggir karin, entah sejak kapan dimas ada di sisinya.
"dim gw laper"-ujar Karin menatap dimas dengan tatapan anak itik.
"ya makan lah, napa bilang gw?"
"traktir!"
"lo lebih kaya dari gw, kenap gw yang traktir lo?"
"emang kalo nraktir orang di ukur dari kaya apa engga nya?!"
"ya iyalah!"
"iihh!"-karin memukul lengan dimas kencang.
"uh sakit njir. iya dah iya, lu mau makan apa?"-tanya dimas, karin menggelengkan kepalanya pertanda bahwa dimas akan kehilangan kesabarannya sekarang juga.
"Yang bener lo, mau makan apa kagak? kalo mau bilang mau makan apa, gw bukan detektif yang tau kode kode lo! lo kalo mau makan bilang mau makan apa, jangan ditawarin ini gak mau itu gak mau, gw jadinya pusing dan berakhir tambah pusing karna dengerin suara cempreng lo yang bilang 'cowo itu sama aja, gaada yang peka!', belom lagi abis marah-marah lo mewek, mending kalo kagak."-omel dimas membuat karin cemberut, karin memainkan ujung baju dimas dan hampir menangis. dimas menghela nafasnya dan kembali bertanya dengan nada lembut.
"lo mau makan apa? gw beliin, jangan ngambek gini muka lo tamgah jelek"-ujar dimas, Karin menujuk salah satu pedagang di luar gerbang sekolahnya.
"bilang siomay doang susah amat lo!"-dimas
menyentil kening karin pelan, lalu dia keluar sekolah untuk membeli siomay sesuai permintaan princess karina kang Adelia Putri si cengeng."karin, bagaimana kabar kamu? lama tidak bertemu"-sapa seseorang dari belakang karin, karin menengok dan tubuhnya langsung tegang seketika saat melihat laki-laki itu, ya laki-laki gila yang hampir memperk*sa Karin.
"Kamu sendiri? dimana pangerannya?"-tanyanya lalu dia tertawa, menyebalkan. "ah saya lupa, kalian sudah tidak hubungan apa-apa lagi ya?"-tanyanya lagi sambil menyunggingkan senyuman psikopat. psikopat gila!.
"kalo begitu, ayo jalin hubungan dengan saya."-ajaknya, karin masih diam dia ingin sekali meneriaki laki-laki didepannya, tapi tubuhnya seketika mati tak bisa apa-apa, mungkin efek trouma saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh 1 | END✓
Romansa"Davin ayo kita berhenti"-ujar gadis dengan rambut kuncir kuda tersebut "kenapa? hubungan kita baik-baik aja kan?"-tanya Davin menatap gadisnya dengan penuh tanda tanya "Ayo pokus dengan hidup kita sendiri, lagipula kita tidak bisa bersama"-perempua...