Recommend:
Zombie - Day6Happy reading. . . .
______I became a zombie, not alive but i still walking.
Karin berjalan sendirian menyusuri koridor yang masih sepi, dia benar-benar seperti zombie, lihatlah mata pandanya, sepertinya dia juga lupa kapan terakhir dia mencuci rambutnya.
Ini sudah akhir semester dan sebentar lagi kelas 12 akan ujian, dia jadi rindu david yang seharusnya sekarang sibuk belajar. Dia menatap lapangan yang sepi, biasanya dimas sering bermain sendirian sebelum semua orang datang, dia rindu mereka.
"Woi!"-teriak seseorang sama sekali tidak membuatnya kaget, dia hanya melirik lalu kenbali menagap lapangan.
"Jangan sedih terus dong, kitanya jadi serba salah"-ujarnya, karin tersenyum simpul lalu masuk ke dalam kelas, dia duduk di bangku ujung kanan depan jendela yang mengarah langsung ke arah kantin.
"Dimas biasanya duduk disini sambil dengerin musik"-ujarnya pelan. Bulan, mark, chandra, dan alvin hanya menatap karin sendu, karin benar-benar kehilangan mereka, mulai dari daniel, jinan, dery, dan bahkan sekarang dimas dan david ikut membuat karin sedih.
"udah jangan sedih terus, dimas sama ka david bakal balik lagi ko"-ujar bulan duduk di samping karin,
"Kasian, dimas pasti kesepian, tiap hari duduk sendiri sementara kita di depan sibuk sendiri"-ujar karin membuat yang lain tambah bersedih.
"Karin, udah dong jangan gini, liat lo udah kaya zombie tau gak? Tar lo diledekin dimas yang ada, tar lo di marahin ka david karna sedih terus."-ujar bulan berusaha menenangkan, karin menatap teman-temannya satu persatu dan tersenyum,
"makasih udah mau jadi temen gw"-ujar karin,
"rin plis jangan kaya gini terus, gw takut di marahin om kino. David sama dimas bakal sembuh ko, lo gak usah khawatir."-ujar chandra, karin menggelengkan kepalanya
"Gw gak bakal biarin papah marahin lo lagi"-ujarnya,
______
Karin berlari, air matanya sudah keluar tanpa di suruh, jantungnya berdegup sangat kencang. Karin berhenti menata david dan lara dokter di dalam yang sama-sama sedang berjuang. Karin menyatukan tangannya berdoa agar david bertahan sedikit lagi, tubuhnya merosot ke bawah, kakinya tak mampu menahan berat badannya.
Karin benar-benar terisak di depan pintu kamar david, hatinya benar-benar hancur melihat keadaan david yang semakin kritis. Seseorang datang memeluk tubuh mungilnya, membantunya menguatkan tekadnya untuk kesembuhan david dan dimas.
di satu sisi Dimas sedang terdiam menatap wanita yang sejak tadi membentaknya, dimas menatapnya datar dan enggan mengucapkan satu katapun, terlalu hina jika dia menjawab perkataannya.
"Cepat tanda tangani! Jangan membuatku gila!"-sentaknya, dia memang sudah gila memaksa manusia lemah seprti dimas untuk menandatangani sertifikat itu.
"Cepat tanda tangani, atau kamu mati sekarang juga!"-ancamnya, dimas tertawa lalu memberikan tangannya menyuruhnya untuk memotong urat nadinya sekarang juga.
Brak.
"SISKA!! kamu gila apa?"-teriaknya langsung mendoronv Siska dan mendekat ke arah dimas,
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh 1 | END✓
Romance"Davin ayo kita berhenti"-ujar gadis dengan rambut kuncir kuda tersebut "kenapa? hubungan kita baik-baik aja kan?"-tanya Davin menatap gadisnya dengan penuh tanda tanya "Ayo pokus dengan hidup kita sendiri, lagipula kita tidak bisa bersama"-perempua...