rekomend :
Hug - seventeenHappyreading
....Sudah 1 minggu karin membolos karna hatinya masih belum terima atas kepergian kedua orang tuanya.Ko gak diceritain min keseharian karin pas ortunya meninggal? Kayanya mimin gak perlu jelasin karna kalian sendiri udah kebayang betapa sakitnya kehilangan orang tua, apa lagi secara bersamaan tepat di depan mata.
Hri ini karin sudah siap dengan seragamnya, dia tersenyum menatap dirinya di depan cermin.
"Hufft"-karin membuang nafasnya, menundukkan pandangannya, senyum indahnya luntur, wajahnya menunjukkan kehidupannya yang kini menjadi sangat sepi.
tok... tok...
"rin? ayo, udah jam 7 nanti telat"-ujar daniel dari luar kamar karin. Karin menjinjing tasnya lalu keluar kamar.
Karna sudah jam 7 jadi karin akan sarapan sekalian makan siang nanti di kantin dengan teman-temannya, mungkin?.
"Kalo udah jam pulang, telpon ya"-suruh daniel, karin menganguk sambil tersenyum tipis.
"Jangan sedih terus"-ujarnya, tangan daniel terulur untuk mengacak rambut karin.
"iyaa, bawel banget!"-ketusnya sambil turun dari mobil.
"bye"-pamitnya langsung menjalankan mobilnya. akhir-akhir ini daniel memang sibuk karna harus mengurus perusahaan papah dan mommynya. Daniel sedikit kewalahan menanganinya, tapi untung saja jinan dan dery selalu ada untuk membantunya, ditambah atuy menawarkan diri untuk menjaga toko bunga mommynya untuk sementara sampai Daniel tak terlalu sibuk.
Karin melangkahkan kakinya menuju kelasnya, dia langsung duduk di samping jongho yang sedang membaca novel. karin menatapnya sebentar lalu mengeluarkan buku biologi nya.
"Gimana kabar lo sekarang?"-tanyanya, karin menoleh sambil mengangguk kecil.
"gak usah khawatir, gw bakal jagain lo"-ujarnya tiba-tiba membuat karin mengerutkan keningnya bingung,
"lo kesambet apa? gak sakit kan?"-tanya karin sambil menempelkan punggung tangannya di kening jongho.
"yaudah kalo gak mau"-ucapnya menyingkirkan tangan karin lalu kembali membaca novelnya, Karin hanya tersenyum kecil lalu membuka bukunya.
"karin, oh karin main yu"-teriak seseorang yang dapat karin tebak dengan mudah, Keempat kampret itu memunculkan kepalanya di depan pintu, hanya kepalanya saja yang berjajar dari atas hingga bawah.
"Skuy makan, menunya lagi bagus nih"-ajak mark, karin menutup bukunya lalu keluar sambil tersenyum.
"Menunya apa?"-tanya karin,
"Sayur sop, tumis daging babi, sama kentang goreng"-jawan bulan yang kini menggandeng tangan karin, karin hanya mengangguk mengiyakan.
"penutup?"-tanyanya lagi,
"Cake kali, tau deh"-chandra menggidikan bahunya tidak tahu.
Mereka mengantri untuk mengambil makanan yang sudah di sediakan. Untuk makan siang memang di sediakan dari sekolah, tapi mereka sangat jarang makan disini dan lebih memilih membeli cemilan yang sedikit tidak sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh 1 | END✓
Romance"Davin ayo kita berhenti"-ujar gadis dengan rambut kuncir kuda tersebut "kenapa? hubungan kita baik-baik aja kan?"-tanya Davin menatap gadisnya dengan penuh tanda tanya "Ayo pokus dengan hidup kita sendiri, lagipula kita tidak bisa bersama"-perempua...