4 : Ghost story when it rains

34 9 3
                                    

Jangan paksakan, biar temanmu saja yang mengerjakan.

-Karina kang Adelia Putri-

Happy reading....
-------°°------


Laki-laki jangkung yang kira-kira tingginya 180 itu melangkahkan kakinya menasuki rumah dengan cat putih dan abu-abu, dia berjalan lurus tanpa melihat sekeliling, dia langsung memasuki kamarnya dan menguncinya.

dia melemparkan tubuhnya ke atas kasur, dia menatap langit-langit kamarnya yang sama sekali tak berubah sejak kepergian ibunya. dia memejamkan matanya, lagi-lagi dia mendengar suara itu, suara yang paling dia tukutkan.

"kapan kamu bakal usir dia?!'

"siska! aku tau dia gak berguna, tapi dia tetap anakku!"

"jadi kamu belain dia dan berani bentak aku?"

"siska tolong bersabar lah, dia masih enggan menandatangani suratnya, jadi kita harus menunggunya"-ujarnya dengan suara memelan

"terserah! aku cape, dan malam ini kamu jangan cari aku!"-bentaknya dan langsung pergi

"siska, siska! ahg ini semua gara-gara anak sialan itu"-dia menatap pintu kamar dimas yang tertutup rapat.
_____________

david baru keluar dari rumahnya, dia pergi membawa motornya untuk berkeliling sekitar kompleks. Matanya tertuju pada salah satu manusia yang tak asing lagi. david tersenyum melihat perempuan itu yang sedang membawa jalan-jalan kucingnya.

"ka david"-teriakan itu membuat david memutar bola matanya malas, Karin ya perempuan cerewet itu berlari menghampiri  david

"ka david ngapain disini? rumah ka David dimana?"-tanyanya membuat david menatapnya tajam

"ka david, tadi di sekolah kenapa berantem sama ka zidan?"-tanya karin

"gara-gara kamu saya kena sial terus"-jawab david sinis

"ko gw sih? eh btw ka david itu masih sakit gak."-tanya karin menatap luka di tulang pipinya, ah tidak david jelas-jelas melihat pandangan karin yang tertuju pada bibirnya

"yang luka tulang pipi bukan bibir saya"-tegur david membuat karin nyengir

"ko tau?"

"kamu emang gak pandai berbohong"

"hmm, ka david tadi gw nanya ngapain disini? emang rumah ka david dimana?"

"ini jalan umum, dan terserah saya mau kemana saja"-jawab david menatap karin tajam

"ka david mau kemana?"

"perlu banget kamu tau?"

"iyalah"

"saya mau ngejauh dari kamu"

"kenapa?"

karna kamu gadis polos dan bodoh

"karna saya ingin"

"yaudah gw juga bakal terus deket sama ka david dan bakal dapetin hati ka david"

"kenapa?"-sekarang giliran david yang mengernyitkan keningnya

"karma saya ingin"-jawab karin sama seperti jawaban david beberapa detik yang lalu, david terdiam dan menatap karin dalam sebelum seseorang datang menghampiri mereka berdua

"karin?"-panggilnya menatap karin lalu menatap david dengan tatapan yang sedikit aneh

"muka lo kaya pamiliar"-ujarnya berusaha mengingat

Runtuh 1 | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang