26 : problem with BESTie

17 3 2
                                    

Quote today :
Dalam hidup kita lebih banyak belajar dari kegagalan bukan kesuksesan.

Happy reading
....




Karin sedang berjalan sendirian ke arah perpustakaan, di depannya ada trisna yang kesusahan membawa banyak buku jadi Karin membantu membawa beberapa buku.

"terimakasih"-ujarnya, karin tersenyum lalu mengangguk.

"Banyak banget bukunya"-ujar karin sambil membantu merapihkannya, trisna hanya mengangguk.

"Karin"-panggil chandra,

"Ini perpustakaan chandra, jangan teriak-teriak!"-tegur bu elma, chandra hanya nyengir lalu menghampiri karin.

"skuy kantin"-ajaknya,

"duluan ya"-pamit karin lalu pergi dengan Chandra. Trisna menunduk sambil senyum-senyum sendiri.

Seperti biasanya mereka duduk di tengah lapangan basket, kebiasaan mereka memang menyebalkan dan membuat semua orang jengkel.

"Lo kemaren dianter siapa?"-tanya chandra, karin tidak mungkin bilang bahwa itu doni.

"Gocar"-jawabnya asal, Chandra hanya mengangguk.

Saat mereka sedang bercanda dan tertawa seseorang datang memberikan sebuah buket bunga mawar, mereka langsung diam dan melirik satu sama lain.

"Lo ngapain?"-tanya chandra,

"ini buat karin"-ujarnya, karin berdiri untuk mengambil bunganya walaupun dia sangat bingung.

"Dari siapa?"-tanya karin mengambil buketnya,

"Trisna juga suka sama karin"-ujarnya tiba-tiba, Karin yang terkejut tidak sengaja menjatuhkan bungan

"hah?"-tanya karin memastikan bahwa dia tak salah dengar, alvin ikut berdiri di samping karin begitupun mark yang ikut berdiri menatap trisna bingung. Chandra masih duduk dan diam menunggu apa yang akan dilakukan Trisna selanjutnya, bulan tertawa kecil mendengar ungkapan konyol barusan.

"Karin suka kan sama Trisna? trisna juga suka ko sama karin"-ungkapnya lagi,

"suka? sejak kapan? sejak kapan gw suka sama lo?"-tanya karin, jujur saja karin malu ditatap semua orang seperti ini. Trisna mendongkakan pandangannya menatap wajah karin yang kini menatapnya marah.

"Kemarin karin nunggu trisna naik bus, terus nganter pulang, terus karin ketawa sama trisna, tadi juga karin bantuin trisna"-jelasnya, karin mendesah tidak percaya.

"Gw bantuin lo bukan berarti gw suka sama lo tris"-ucap karin pelan namun penuh penekanan,

"Dunia keras bro, dimana niat baik disalah artikan jadi rasa suka"-ujar seseorang, entah siapa yang berteriak Karin tidak peduli.

"Dia bantuin lo karna kasian, bukan dia suka sama lo. lagian karin gak mungkin suka sama lo"-ujar alvin sambil menatap trisna tajam, trisna hanya diam lalu lari begitu saja.

Karin menghembuskan nafasnya tidak percaya, dia menatap bunga itu lalu mengejar trisna sambil membawa bunganya.

"Trisna"-panggil karin,

Runtuh 1 | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang