18 : visit dimas

18 5 0
                                    

Happy reading. . . .
_______

Karin berangkat bersama chandra menggunakan motor. daniel, dery dan jinan sudah berangkat 2 hari yang lalu, karin sangat kesepian di rumahnya karna tidak ada Daniel.

"Pengen cepet keluar gw, pengen ke korea"-ujar bulan,

"lu mau ngapain ke Korea? jadi sampah masyarakat?"-tanya Chandra,

"gw mau kuliah disana, ketemu jodoh gw"

"idih, noh jodoh lu si Udin!"-ujar chandra membuat bulan cemberut.

"dimas gak masuk lagi?"-tanya mark,

"tumbenan kagak sekolah ampe mau seminggu, biasanya cuman sehari dua hari doang"

"gw kangen Dimas, bang daniel, bang dery, bang jinan, ka david, mommy,--"

"Kepala sekolah, tukang syomy, pak satpam, mba Alfamart, tukang parkir"-terus chandra, membuat mark tertawa "semua aja lo kangenin! Mak mak tukang pijet sekalian!"-sewot chandra, karin menghembuskan nafasnya menatap kosong ke arah depan membuat teman-teman nya sedikit bingung.

"gaada semangat hidup banget sih lo! semangat dong kek biasanya!"-ujar bulan, karin lagi-lagi menghembuskan nafasnya lelah.

"woi woi woi!"-teriak seseorang membuat mereka berempat menatapnya tajam.

"hehe sorry"-ucapnya sambil nyengir lalu duduk di sebelah bulan, "Lo tau gak? dimas di rawat udah seminggu"-katanya, karin yang mendengar itu langsung menggebrak meja dan berdiri membuat seisi kelas terkejut.

"Demi?! rumah sakit mana? gw mau kesana sekarang!"-teriaknya,

"Santai dong mba! budeg nih lama-lama!"-kesal chandra sambil mengucek kupingnya.

____

"Ngapain sih lo pada kesini?! ganggu gw tidur aja!"-sewot dimas menatap teman-temannya yang baru saja datang sambil teriak-teriak seperti sedang di kebun binatang.

"Nih buat lo, jangan lupa bayar"-chandra memberikan keranjang yang berisi buah-buahan

"gw bawa yang lebih berharga buat lo lebih dari buah-buahan itu"-ujar alvin, dimas mengernyitkan keningnya menunggu apa yang akan dia keluarkan, "Tada"-alvin membentuk tangannya menjadi Love membuat semua orang mual.

"Gw bawa cinta gw buat lo, ini, ini, ini"-alvin berulang kali melemparkan panas cinta untuk dimas.

"pergi gak lo!"-Dimas hendak melemparkan keranjang buah tapi alvin keburu pergi menjauh.

"ngapa lo cengar-cengir?"-tanya dimas menatap dua perempuan yang tersenyum lebar menampilkan giginya.

"Dim, mabar"-ajak mark, dimas melirik sebentar lalu mengambil handphonenya dan turun dari ranjangnya berjalan menuju mereka yang sedang duduk di sofa.

Seseorang baru saja masuk dan langsung tercengang saat melihat keadaan kamar tersebut, suara yang sangat bising, tempat yang sudah tak berbentuk, dan lagi entah dimana orang yang dia rawat sekarang.

"eh om dokter, cari dimas ya? dimasnya lagi ke kamar kecil bentar"-ujar karin saat melihat dokter yang sedang berdiri di depan pintu.

"Kalian niat jenguk atau nambah dimas sakit?"-tanya dokter nya sambil berjalan ke arah Dimas yang baru saja keluar dari kamar kecil, Dokter membenarkan infusan Dimas.

Runtuh 1 | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang