Bukan siapa-siapa

275 47 22
                                    

hai dozo.......





























































setelah malam yg menyenangkan, aofuta hidup selayaknya teman, sering bercanda di jalan sambil jorok-jorokan, di sekolah saling contek walau aone yg selalu di contekin

mereka ya gitu-gitu aja bahkan kakak kelas mereka tidak melihat adanya kemajuan atau kabar desas-desus kalau mereka jadian

"futa" panggil moniwa

"eh moniwa-san kenapa?" tanya futakuchi santai, dia sudah tidak punya perasaan kan dengan moniwa

"jadi gw mo nanya, lu sama aone tuh pacaran gak sih?" tanya moniwa dia benar-benar kepo

"oalah enggak lah" futakcuhi tersenyum mengatakannya

sedangkan moniwa entah kenapa bisa merasakan rasa kecewa dari ucapan futakuchi

"kenapa kok nanya itu? oh apa gara-gara kita sering bareng?" tanya futakuchi agak aneh mendapat pertanyaan itu dari kakak kelasnya

"futa jangan di sembunyiin" ucap moniwa secara sepontan

"a-apa yg di sembunyiin?" futakuchi paham apa maksud moniwa tapi dia gak perlu kasih tau apapun ke moniwa, ini hubungannya dengan aone

"lu suka aone kan?" tanya moniwa sekali lagi memastikan

"kan udah gw bilang, gw gak suka" tegas futakuchi agar moniwa yakin

"udah dulu ya moniwa-san gw mau ke kelas" futakuchi buru-buru meninggalkan moniwa, entah saat dia trus di tanyakan kebenaran hatinya tentang perasaan suka pada aone, dia merasa dadanya sesak

"emang kenapa kalo gw suka aone, mereka gak harus tau kan" gumam kecil futakuchi sambil berlari

"aone juga gak harus tau, gini aja gw udah seneng" futakuchi terus berlari ke atap sekolah

sampai di sana dia mengunci pintu atap sekolan dan menyender ke pintu, perlahan dia merosot ke baawah dengan mata tertutup

"kenapa sesek ya" futakuchi memukul dadanya sendiri

"kenapa rasanya gak lega, padahal gw bisa selalu sama aone" suara futakuchi bergetar

air mata meluncur mulus turun melewati pipi mulus futakuchi ke dagunya

"gw cuma gak mau bikin pertemanan gw hancur kalo dia tau gw suka sama dia" futakuchi tersu mengoceh sambil mengelap air matanya

"gw gak harus nangis, kenapa gw nangis" air mata futakuchi semakin banyak keluar

"aone, maafin gw karna suka sama lu" futakuchi menyerah dan membiarkan air matanya turun

futakuchi tidak merasa bersalah karna tidak memberitau perasaannya, bahkan dia merasa bangga bisa terus berteman dengan aone tanpa rasa canggung walau yg mereka lakukan tidak seperti teman pada dasarnya

apa dia terjebak frienzon? engga bahkan dia gak merasa begitu, aone yg salah karna meminta hal aneh pada futa? gak karna futa juga menikmatinya

jadi pantas kah dia meminta kejelasan hubungan pada aone

"anjir gw dah kayak perawan patah hati" futakuchi terdiam sejenak mengelap air matanya

"futa"

futakuchi kaget dan melebarkan matanya saat tau siapa yg menyebut namanya itu, dia melirik ke sebelah, sudah berdiri aone dengan muka khawatir

Secret for us [Aofuta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang