AlbiSer | 14

8.3K 378 3
                                    

Hai hai semuaaa^^

Biba kembali lagi, karena banyak urusan akhir-akhir ini.

Jangan lupa follow akun
@peachpandaa di Instagram yaaa^^

Love you all>^

[Part 14: gombalan Leo]

Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa diperoleh hanya dengan menggunakan uang


"Belajar! Jangan main piano terus. Lihat Sella, pagi, sore, malam dia belajar!"

"Aku ya aku, Sella ya Sella. Kami berdua kembar, tapi beda yah!"

"We are different!"

_________________

"Jangan membantah kamu!" marah ayahnya. Kemudian menarik rambut Serra dengan kuat, dan menyeretnya hingga masuk ke kamar Serra. Ingat! Menyeret dengan menarik rambutnya.

"Sakit yah, s-sakit,"

"Diam kamu!" bentak ayahnya kembali. Dengan rasa tak punya belas kasihan, dia mendobrak pintu Serra dengan kasar kemudian menghempaskan nya ke lantai begitu saja.

"Belajar! Jangan main piano terus!" bentak nya kembali.

Serra tunduk dalam diam, dia tak mau berbicara lagi. Dia sudah lelah menghadapi kedua orangtuanya yang selalu memaksanya untuk belajar dan belajar. Kalau Serra tak bakatnya dalam akademik lalu bisa apa? Apa bisa dipaksakan?

Setelah mengatakan itu, ayahnya keluar dari kamarnya tanpa membantu anaknya untuk sekedar berdiri.

Dengan tertatih, Serra berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah cutter yang biasanya ia letakkan di laci meja belajarnya.

Kemudian dengan agak kasar menyilet lengan bawahnya menggunakan cutter itu. Mengakibatkan darah segar keluar dari sana, rasa perih mulai terasa dan dia sama sekali tak mempermasalahkan itu. Yang terpenting, dia senang dan beban pikirannya lenyap walaupun seketika.

"Sshhh," Dia mulai berdesah bersamaan dengan darah segar yang mengalir dari lengannya.

"Gue nggak terima, gue nggak terima diginiin!"

"Apa gue nggak berhak bahagia?"

"Apa gue nggak boleh salurin hobi gue?"

Serra terkekeh sebentar, "Belajar? Bahkan gue belajar pun, nilai gue tinggi pun, mereka nggak akan pernah puas!"

Dia bersandar di tembok belakangnya, air matanya kini juga mulai turun dengan deras. Serasa matanya tak kuat untuk membendung air matanya serta beban hidupnya.

"Gue udah nggak kuat,"

Secara tertatih, dia berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengisi dengan memutar keran yang ada di atas bathub tersebut hingga ke permukaan atas bathub, kemudian dia masuk ke dalamnya dan berendam hingga hanya terlihat kepala bagian atasnya saja.

Mungkin hanya dengan cara seperti inilah, dia bisa menenangkan pikiran dan hatinya.

Brakk

Ketika hendak menenggelamkan kepalanya di dasar air, pintu kamarnya terbuka dari luar dan dilanjut mendobrak pintu toilet nya. Untung saja dia memakai kaos waktu itu.

"Lo gila ya Ser?" bentak yang mendobrak tersebut.

Mendengar bentakan itu, dia mengangkat kembali kepalanya dan melihat siapa orang yang mendobrak asal pintunya.

AlbiSer [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang