Siap buat baca chapter ini?Part ini aku buat khusus keluh kesah Cellyn okey? Jadi lebih banyak pengakuan Cellyn.
[Part 32: keluh kesah Cellyn]
⚪⚪⚪
Dia menoleh ke wajah Albi, "Jadi, kamu udah percaya sama aku?"
Albi mengangguk, "Iya, aku percaya sama kamu. Dan aku benci sama perempuan itu!"
Sella tersenyum licik mendengar jawaban dari mulut Albi. Tak sia-sia dia menyiapkan kata-kata itu untuk membuat seorang Albi percaya padanya. Padahal dia juga hanya iseng membuat kata-kata itu, pikirnya, lambat laun, Albi pasti akan menanyakan itu.
Tunggu permainan gue, Ser.
Ucapnya dalam hati dengan tersenyum smirk.
***
Cellyn berjalan tergesa-gesa mengejar Serra yang sudah berada di depannya. Rencananya, dia ingin meminta menemani untuk pergi ke rumah kerabatnya yang baru saja melahirkan. Sebenarnya dia meminta tolong pada Gabby agar temannya itu mau menemaninya, tapi karena Gabby tak bisa karena dia pergi bersama Jordan. Alhasil, dia berencana meminta bantuan pada Serra."Serra!" panggil Cellyn dengan agak sedikit berteriak agar Serra mendengar nya dan menghentikan langkahnya. Serra menoleh karena dia merasa ada yang memanggilnya dari kejauhan.
"Cellyn?" gumamnya bertanya lada dirinya sendiri.
"Ser," panggil Cellyn kembali setelah sampai dan berdiri di hadapan Serra.
"Cel? Ada apa?" tanya Serra dengan mengerutkan keningnya.
"Gue boleh minta bantuan ke lo nggak?"
"Bantuan apa? Kalo geu bisa bantuin ya gue bantuin, kan biasanya lo juga bantuin gue," ucap Serra dengan tersenyum.
"Jadi gini, gue disuruh mama gue ke rumah kerabat gue yang baru saja ngelahirin, nah, karena gue orangnya pemalu, makanya gue minta temenin sama lo hehe. Sebenarnya gue minta nemenin sama Gabby tadi, tapi Gabby lagi pacaran sama pacarnya," ucap Cellyn dengan cemberut di akhir kalimatnya.
"Jadi mau ya, ya?" ucap Cellyn memohon.
Serra terkekeh, "Iya iya, gue temenin. Kayak sama siapa aja," ucap Serra sambil geleng-geleng.
"Yes!" sorak Cellyn senang.
"Yaudah, kita berangkat sekarang gimana? Nggak usah ganti baju kok, gue cuma bentar. Mau nganterin titipan mama aja, setelah itu pulang," jelas Cellyn dan Serra hanya mengangguk menyetujui ucapan Cellyn. Lagipula, jika dia ganti baju, itu akan memakan waktu yang cukup lama.
Mereka berdua berjalan beriringan dan masuk ke dalam mobil Cellyn yang terparkir di parkiran.
***
Selama di perjalanan, mereka isi dengan sekedar senda gurau dan memutar lagu dari handphone Cellyn. Sekali-kali, mereka ikut menirukan lirik dari lagu tersebut.
Perjalanan yang sudah memakan waktu kurang lebih dua puluh menit itu membuat pantat Serra pegal. Dia menoleh ke Cellyn dan bertanya, "Masih jauh, Cel?" tanya Serra.
Cellyn menoleh, "Nggak kok, nanti ada pertigaan, terus belok deh ke kiri," Serra mengangguk saja, dia belum cukup mengenal dengan daerah yang dituju oleh Cellyn. Wajar saja, dia jarang keluar jauh.
Dadanya berdesir, otaknya berpikir keras, mobil Cellyn berhenti di depan rumah tua yang dari luar sudah terlihat sangat seram dan tak terbentuk warna cat temboknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlbiSer [End]
Novela JuvenilKalo maju, sakit yang gue dapat. Kalo mundur, sakit hati juga yang gue dapat ~Serralina "Yang pacar lo itu gue atau kembaran gue?" "Bi, bisa jemput gue?" "Sorry, gue nggak bisa. Gue harus jemput Sella." "Albi, lo bisa jenguk gue nggak? Gue sakit" "S...