AlbiSer update yeyy!!!
Makasih buat kalian yang udah baca berita ini, bener-bener nggak nyangka bisa dapat readers sebanyak ini. Semoga kalian suka yaaa
Happy Reading
Jangan lupa vote dulu sebelum baca.
[Part 41: Hutan Pancar]
⚪⚪⚪
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh kelas dua belas SMA Adiwiyata, dimana mereka akan pergi ke puncak Pancar untuk camping. Kegiatan yang bisa mencerahkan otak mereka sebelum menghadapi beberapa rangkaian ujian yang akan dilakukan kurang lebih dua mingguan.
Dan itu artinya, mereka akan lulus dari Adiwiyata dan melanjutkan studi mereka ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Universitas.
"Albi, kamu di bus nomor berapa?" tanya Sella kepada Albi yang berjalan berdampingan dengannya. Mereka baru saja sampai di sekolah dengan mengendarai motor milik Albi.
Sella berjalan dengan membawa tas di punggungnya dan memakai kupluk berwarna coklat muda. Sella, memang tak pernah bermain-main dengan fashion, dia selalu memperhatikan penampilannya. Kaos putih lengan pendek, dipadukan dengan jaket kulit berwarna kecoklatan, dan tak lupa celana jeans berwarna hitam.
Sedangkan Albi, dia memakai Hoodie panjang berwarna hitam dan juga celana jeans berwarna hitam.
"Dua," jawab Albi.
"Yaah, kita kok nggak satu bus, sih?" ucap Sella mengerucutkan bibirnya ke depan.
Albi mencubit pipi Sella gemas, "Ya kan kita bayarnya nggak bareng, Sella. Emang kamu di bus ke berapa?" tanya Albi.
"Aku di bus tiga,"
"Ya, nggak apa-apa, kan beda bus doang, disana kan bisa sama-sama,"
Entah kenapa, tapi Albi merasa, walau di dekat dengan Sella, tapi rasanya, dia benar-benar tidak mengenali Sella. Sella di matanya, terasa asing, dan ketika berada disampingnya, dia tak merasakan apapun. Hanya seperti kedekatan biasa antara sahabat laki-laki dan perempuan. Tapi, dia masih bingung dengan semua itu. Hidupnya, terasa abu-abu, dia tak mengetahui masa lalunya gara-gara dia hilang ingatan.
"Beneran, ya?!"
"Iya,"
"Bi, antar ke bus aku dong," ajak Sella.
"Tapi tadi udah ada pengumuman, Sella. Kalau sudah disuruh masuk ke bus masing-masing," ucap Albi.
"Kamu beneran nggak mau? Yaudah, kita nggak usah ketemu lagi kalau gitu," Sella melipat tangannya di depan dadanya, seraya menatap Albi sinis.
Albi mengacak rambutnya sendiri, "Iya, aku antar,"
Sella tersenyum miring.
Nggak sia-sia gue buat lo hilang ingatan, Bi. Lo jadi punya gue seutuhnya. Dan gue, bisa rebut lo dari perempuan itu.
Mereka berjalan menuju bus pertama, Albi mengubur keinginannya untuk segera naik ke busnya dan tidur di kursinya, karena Sella yang meminta mengantar ke bus yang pertama. Padahal, Sella sudah satu bus dengan Stella, Bianca, dan juga Cellyn.
"Makasih, Albi. Sekarang, kamu bisa naik ke bus kamu, kok," ucap Sella dan diangguki oleh Albi.
"Aku kesana dulu,"
Albi berjalan menjauh dari bus pertama dan melangkahkan kakinya menuju ke bus yang kedua, bus yang berbaris di samping bus pertama.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AlbiSer [End]
Teen FictionKalo maju, sakit yang gue dapat. Kalo mundur, sakit hati juga yang gue dapat ~Serralina "Yang pacar lo itu gue atau kembaran gue?" "Bi, bisa jemput gue?" "Sorry, gue nggak bisa. Gue harus jemput Sella." "Albi, lo bisa jenguk gue nggak? Gue sakit" "S...