AlbiSer | 29

6.6K 301 0
                                    

Sudah siap buat baca lanjutan AlbiSer?

Panggil aku siapa ya? Terserah deh mau panggil siapa, peach juga boleh, pee atau ach juga boleh hehe^^

Happy reading.

Biasakan vote sebelum baca, biar nggak lupa nantinya xixixi

[Part 29: Mencoba]

***

"Oh ya Albi, kenalin ini Serra, kakak tiri aku. Tepatnya, dia dipungut sama kedua orang tua aku. Dan Serra, kenalin ini Albi, pacar aku," ucap Sella sambil menyeringai. Serra yang mendengarnya melotot tak percaya dan tak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Sella.

"Bi—

"Lo mau kenalan sama gue kan? Gue Albi," ucap Albi sambil menjulurkan tangan kanannya bermaksud ingin berjabat tangan.

Jangan bilang?

"Bi, Lo nggak ingat gue?"

"Lo bener-bener nggak ingat siapa gue?"

"Lo sebenarnya kenapa sih, Bi?"

Albi menoleh ke arah Sella meminta penjelasan dengan apa yang dikatakan gadis didepannya tersebut. Sella tersenyum, kemudian, "Mending kamu makan aja dulu, nanti aku nyusul. Aku mau ngomong sama Serra dulu sebentar," Albi mengangguk mengiyakan. Dia berjalan menjauhi dua gadis itu dan duduk di salah satu kursi di kantin.

"Ikut gue!"

Sella menarik pergelangan tangan Serra dengan kasar dan membawanya ke kamar mandi kemudian membenturkan badannya ke dinding kamar mandi.

"Lo apa-apaan, sih?" sentak Serra ketika tubuhnya dibenturkan dengan dinding di belakangnya.

Sella menyeringai, "Gue mau kasih kabar buat lo tentang Albi,"

"Kabar apa?"

"Dia... Amnesia."

Serra menutup mulutnya dengan kedua tangannya, jadi? Albi, kekasihnya itu hilang ingatan? Itu berarti, Albi tak mengingatnya, dan tidak ingat dengan kebersamaan mereka selama ini?

"Dia amnesia?" tanya Serra dan Sella mengangguk, "Albi lupa siapa lo, siapa pacar dia, dan luka apa aja yang udah dia torehkan kepada pacarnya,"

"Dan itu, kesempatan gue buat rebut Albi dari lo," lanjut Sella dengan menunjuk wajah Serra menggunakan jari telunjuknya.

"Oh, jadi karena ini lo tadi ngaku-ngaku kalau lo itu pacar Albi, sedangkan gue cuma kakak tiri lo?" Sella mengangguk mengiyakan.

"Licik! Lo manfaatin keadaan Albi buat kesenangan lo, sedangkan lo nggak merhatiin gimana hidup gue nanti kalo nggak ada Albi! Lo juga nggak kasihan sama keadaan Albi yang udah lo mainin dan manfaatin seenak lo!" ketus Serra.

"Ini yang namanya sahabat dari kecil? Menusuk sahabat saat sahabat lemah?!" ketus Serra.

"Gue emang licik, baru tau? Gue ngelakuin itu, juga karena gue suka Albi dari dulu. Gue cinta sama Albi!"

"Tapi sejak ada lo, dia cuma nganggep gue sahabat!" desis Sella.

"Tapi perbuatan lo itu nggak mencerminkan kalau lo cinta sama Albi, tapi lo cuma terobsesi sama dia!" balas Serra tak kalah berani.

"Cara dan tingkah lo itu, bukan cuma ngerugiin gue, tapi juga ngerugiin Albi di masa mendatang!"

"Gue nggak peduli, ini juga gue disuruh sama orang tua Albi, jadi jangan iri sayang." ucap Sella sambil mengelus pipi kiri Serra yang kemudian dihempaskan oleh sang empu.

AlbiSer [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang