Bagian 8-Panti Asuhan

1K 148 14
                                    

Sebuah buku yang hanya dibiarkan dirak pasti akan berdebu, ketika kita membaca buku dan ditengah perjalanan membaca ada bagian yang ngga kita suka maka dengan cepat cepat kita akan menutupnya dan untuk membacanya kembali seperti ada sebuah keraguan, padahal dalam buku itu seharunya ada bagian yang indah tapi hanya karena kita tidak menyukai satu halaman, bagian indah itu tidak terlihat. Harusnya alih alih menutup buku itu kita hanya perlu menandainya dan menjeda untuk sekedar minum kopi atau mendengarkan lagu favorit setelah itu kita bisa kembali lagi.

Sama halnya dengan Hati manusia ketika ada bagian yang menyakitkan yang terjadi kita tidak harus langsung menutupnya, hanya karena ada beberapa hal yang menyakitkan bukan berarti kedepanya juga menyakitkan justru sebaliknya akan ada hal indah didepanya, ketimbang memilih menutupnya kita bisa mengganjalnya dengan begitu ada bagian yang masih bisa masuk dan bisa kita fikirkan, karena perihal hidup bukan hanya sekedar satu atau dua masalah tapi banyak.

Semenjak banyaknya kehilangan yang Aldebaran alami ia memilih untuk menutup buku itu dan tidak mau membukanya kembali tapi semenjak Andin hadir Aldebaran mau membuka buku itu lagi dan akan berusaha untuk menikmati lembar demi lembarnya, mungkin di lembar berikutnya akan ada bagian yang ngga Al suka tapi kali ini ia bertekad ia akan tetepa membaca lembar demi lembar itu sampai selesai.

Aldebaran sudah berada diparkiran kampus andin, kali ini ia memakai baju santai dengan hodie berwarna hitam dengan celana yang senada dan sepatu berwarna putih, mungkin banyak orang yang mengira kalau ia adalah mahasiswa kampus itu tapi nyatanya Ia adalah seorang yang sudah menyelesaikan pendidikan hingga S3 dan mempunyai sebuah perusahaan yang merupakan perusahan besar di Indonesia.

Aldebaran sudah menghubungi Andin kalau ia sudah berada di parkiran kampusnya tetapi ia melarang andin untuk memberi tahu roy, karena Al tahu kalau Roy adalah manusia yang ngga bisa menjaga rahasia apalagi kalau persolalan perempuan. Andin masuk ke dalam mobil Aldebaran disambut dengan senyum manisnya

"Hay," Sapa Aldebaran

Andin meletakan barang bawaanya di jok belakang "Hay, ko kesini ngga bilang-bilang sih, kan aku kaget,"

"Kan tadi udah bilang,"

"Maksudnya jangan mendadak Al, Aku ngga ada persiapan apa-apa,"

"Memangnya harus ada persiapan apa, lagian kamu udah cantik,"

Seketika pipi Andin berubah menjadi merah merona dan wajahnya terasa panas hingga tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Kamu bisa aja," sambil memegangi pipinya yang terasa panas

"Kamu kenapa?,"

"Ngga papa,"

Aldebaran menarik tangan Andin, kini giliran tangan Aldebaran yang ia tempelkan di pipi Andin.

Andin hanya bergeming dengan tingkah laku Aldebaran sedangkan Al hanya tersenyum

"Al, udah malu diliatin banyak orang,"

"Ngga ada orang yang bakal liat, kan kita dimobil,"

"Udah aku ngga papa," tangan Andin memegang tangan Al untuk lepas dari pipinya "Mau ngajak aku kemana?,"

Lagi-lagi Aldebaran hanya tersenyum setelah itu ia mengemudikan kendaraanya dan tidak menjawab pertanyaan Andin.

"Al kamu serius belum pernah pacaran?kamu ngga punya mantan? Tapi kalau dari sifat kamu sih, emang iya sih apa yang di bilang roy kamu ngga pernah punya pacar,"

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang