Bagian 13-Aldebaran? pulang?

1.2K 168 15
                                    


Holla selamat malam minggu dari aku yang pacaran sama laptop hahahah jujur ragu buat up bab ini aku ngga tau nulis apa ini, tiba tiba lagi nugas terus terlintas dikepala pengin ngetik bagian ini, semoga aja nyambung, jujur aku nulis ini jadi ikut sedih aldebaran adalah kita semua disaat kita udah bisa percaya sama bahagia terkadang ada aja yang buat kita hancur, dan pada akhirnya kita selalu takut untuk bahagia, termasuk aku wkwkw, kadang aja kalau satu minggu baik baik aja terlintas di kepala loh ini bakal ada kejadian apa ko seminggu ini tengang tenang aja.

jangan lupa buat follow wattpad aku ya, terima kasih maaf kalau banyak typo ngga sempet ngedit wkwkw

jangan lupa bahagia, semangat, dadah mau nugas lagi 


Setelah selesai Makan malam Aldebaran mengajak Andin untuk duduk dikursi taman halaman belakang, bulan November yang biasanya di guyur hujan deras tapi malam ini semesta seolah berbaik hati pada mereka yang ingin menghabiskan mala berdua.

Andin menyenderkan kepalanya pada dada bidang milik Aldebaran, sedangkan Al membelai lembut rambut Andin, perilah kata cinta memang bisa merubah segalanya, biasanya Al membenci malam tapi akhir-akhir ini ia sangat menyukainya.

"Al?" ucapn Andin

"Iya?"

"Kapan kamu mau cerita semuanya ke aku?,"

Seketika degug jantungnya seperti behenti, hembusan angina juga ikut seolah berhenti ketika Andin bertanya, Al ingin sekali bercerita, tapi ia bingung harus mulai dari mana, apa ketika ia menceritakan semuanya Andin akan percaya.

Andin memandang wajah Aldebaran "sayang?"

"Nanti ya Ndin, nanti akan saya ceritakan,"

Andin bangkit dari dada bidang milik Aldebaran "Nanti kapan Al?kamu selalu bilang nanti, Aku ini calon istri kamu,"

"Tunggu sebentar lagi ya Ndin, sebentar lagi,"

"Aku tunggu ya Al, tapi jangan terus bersembunyi pada kata Nanti, bukannya aku tidak sabar, entah kenapa aku dekat sama kamu tapi ketika membicarakn tentang kamu aku merasa jauh, kamu seperti menyembunyikan banyak hal Al,"

Apa yang telihat mudah bagi kamu belum tentu mudah juga untuk orang lain, sulit sekali untuk Al menceritakan semuanya, hal yang paling ia takutkan adalah bagimana andin juga pergi meninggalkanya, Al hanya perlu sedikit waktu lagi untuk mengungkap semuanya,, tapi entah kenapa untuk malam ini ia ingin berbagi cerita.

"Tujuan hidupku sekarang itu Kamu Ndin, ngga lebih, jadi jangan tinggalin saya,"

"Aku akan tetap disini Al,"

"Anterin aku pulang Yuk, udah malem,"

Aldebaran mengangguk

Setelah berpamitan pada keluarga Aldebaran Andin memutuskan untuk pulang, terlebih lagi ada pekerjaan yang belum ia selesaikan, Al memberikan jaket untuk Andin kenakan supaya tidak kedinginan.

Satu jam kemudian Aldebaran sampai dirumah Andin, niatnya Al ingin bertemu dengan kedua orang tau Andin, tetapi Andin mendapat kabar kalau kedua orang tuanya sedang berkunjung ke rumah saudara akhirnya Al memutuskan untuk langsung pulang.

"saya langsung pulang ya?,"

"Maaf ya, ngga jadi ketemu sama mama papa aku deh,"

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang