Bagian 12-Rumah

1K 168 16
                                    


Kesan pertama ketika Andin melihat rumah Aldebaran adalah Kagum, bak sebuah istana yang megah, halaman yang begitu luas, dan juga ada penjaga semacam satpam yang lumayan banyak, digarasi mobilnya Andin melihat ada berbagi jenis mobil terkenal, selama beberapa detik Andin tertegun, nyalinya ciut karena Andin baru mengetahui kalau Al berasa dari keluarga yang berada.

"Kenapa ko diem? Ayo masuk,"

Andin berfikir sejenak "Hemm... ini ngga papa kamu ngajak aku? Takutnya Mama atau keluarga kamu ngga suka,"

Aldebaran tersenyum tipis "Memangnya kenapa? Ngga papa," Aldebaran menggandengan tangan Andin memberi keyakinan padanya kalau semua akan baik-baik saja.

Keduanya berjalan beriringan Aldebaran yang tampak menampilkan senyum sumringngahnya sedangkan raut muka andin tidak dapat disembunyikan kalau ia gugup, keduanya sudah masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum," ucap Aldebaran

Setelah itu terdengar bunyi sautan dari seorang perempuan yang andin yakini kalau itu adalah mamanya Aldebaran.

"Waalaikumsalam," Aldebaran menjabat tangan rosa sambil tersenyum

Seketika rosa terpaku melihat anak laki-lakinya membawa seorang perempuan yang sangat cantik, sebisa mungkin Andin menutupi rasa canggungnya.

"Aldebaran ini siapa?" tanya sambil tersenyum penasaran

Aldebaran menengok ka arah Andin, genggaman tangan Aldebaran menandakan kalau semaunya bakal baik-baik saja "Ini andin Mah,"

"Andin kenalin ini Mama saya," Andin lengsung mencium tangan Rosa sebagai rasa hormatnya "Mama kenalin ini Andin, calon istri aku," dengan nada yang cukup percaya diri mengatakan kalau andin adalah calon istrinya.

Lagi-lagi Rosa dibuat kaget "Calon istri?" rosa tersenyum "sejak kapan? kamu ngga cerita sama Mama?,"

"Yang penting kan udah ada disini,"

Rosa memegang tangan Andin "Kamu cantik sekali, Aldebaran pasti sangat beruntung kenal sama kamu,"

Andin tersenyum malu "Ngga ko aku yang beruntung bisa kenal sama anak tante,"

"Mah, ini kita ngga disuruh duduk?,"

"Oh iya, Mama sampai lupa, ayo Ndin duduk,"

Sore ini dirumah hanya ada rosa sedangkan hartawan dan roy masih sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tidak disangka oleh Aldebaran kalau keduanya langsung akrab dan mengobrol bersama, sampai mereka lupa akan kehadiran Aldebaran, tapi ia merasa senang melihat mamanya bahagia dengan kehadiran andin, Al berharap hari ini dan seterusnya ia bisa melihat mamanya bisa bercengkrama dengan andin, Al tahu bahwa selama ini sang mama kesepian, karena dalam kelaurga mamanya adalah perempuan satu-satunya.

"Jadi kamu dosen di kampus Roy?,"

Andin mengangguk

Rosa menatap Aldebaran penasaran "jadi ini perempuan yang roy ceritakan waktu itu, sayang?,"

Aldebaran tersenyum malu dan mengiyakan apa yang baru saja rosa ucapkan "Dia baik, cantik, ngobrol sama mama juga nyambung, mama suka Al,"

Yang di puji hanya bisa tersenyum malu, tak disangka kalau kehadiran andin dirumah Aldebaran diterima dengan begitu hangat "tante tadi lagi ngapain? Tanya Andin

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang