Bagian 17-Kita lalui sama-sama

1.1K 166 15
                                    

November dan hujan

holla l am back, selamat sore, sore ini ditempatku hujan ditempat kalian gimana?

jangan lupa follow wattpad sama instagram aku ya link ada di bio, terima kasih

maaf kalau banyak typo dan ngga nyambung juga ya

selamat membaca 

 aku menunggu coment kalian sama part ini, terima kasih

selamat membaca

Suasana jalanan kota Jakarta seolah mengerti ada sepasang manusia yang sama sama sedang camas dan terburu-buru, kondisi jalan malam ini sepi. Didalam mobil Andin sangat cemas menghawatirkan adiknya yang dibawa kabur oleh nino, sedari tadi aldebaran terus memagangi tangan Andin untuk memberi kekuatan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Kali ini Aldebaran akan memberikan segala yang dia punya, mengerahkan segala hal yang dia bisa untuk mengungkap semua masalah ini, sudah cukup lelah ia dibayangi masa lalu yang ketika ia mengingatnya membuat ia ingin lari dari bumi, apapaun yang terjadi kedepanya sesuai janjinya biarlah orang yang disayang bahagia dengan begitu ia juga bahagia, karena sebaik baiknya hidup adalah bukan menjadi yang terbaik tetapi melakukan yang terbaik.

Tujuanya kali ini adalah rumah andin, mencari tau informasi yang sejelas-jelasnya dengan begitu ia bisa bertindak, malam ini atau bahkan besok Aldebaran ingin semua masalah ini selesai.

"Jangan takut ya, ada saya, saya pasti akan bawa adik kamu pulang dengan selamat,"

Andin meremas tangan Aldebaran "Aku takut Al, kalau terjadi sesuatu sama Adik aku gimana, aku Cuma punya dia, saudara aku Cuma dia Al, aku gagal jadi kaka yang baik,"

"Ngga ada yang gagal Ndin, seperti kata kamu semua yang terjadi itu udah ketetapan semesta, kita laluin ini sama sama, ya?," ucap Aldebaran berusaha meyakinkan Andin

Setelah perjalanan yang lumayan jauh Aldebaran sudah sampai dirumah andin, diteras rumah, kedua orang tua andin sudah menunggu, dengan muka yang sangat khawatir dan mereka tidak tahu harus bertindak seperti apa, hawa dingin seolah tidak mereka pedulikan

Andin memeluk sarah dan mencium tangan Surya, begitupun Aldebaran yang langsung mencium kedua tangan orang tau Andin.

"Mah kejadianya gimana? Ko elsa bisa dibawa pergi Nino?" tanya Andin sangat cemas

Sudah sejaka tadi sarah menangis bahkan matanya sudah sembab, ia susah untuk berkata-kata, ia sangat mengkwatirkan elsa, naluri seorang ibu melihat putrinya dibawa kabur membuat hatinya hancur dan gelisah

Sejenak sebelum menjawab pertanyaan Andin, surya dan Sarah memperhatikan Aldebaran.

"Kamu?" ucap sarah sambil mengingat-ingat

"saya Aldebaran tante," ucap Aldebaran

Sarah menunjuk Aldebaran "kamu itu kan?"

Ucapanya langsung dipotong oleh Aldebaran "saya temenya riky, pacarnya elsa tante,"

Seketika tangin sarah semakin kerasa, mengingat kejadian yang sangat menyakitkan "kamu yang kecelakaan satu mobil dengan riky kan?"

Jawaban itu hanya di balas anggukan oleh Aldebaran

Tatapan surya berubah menjadi dingin "kenapa kamu bisa sama anak saya?"

Andin meminta Aldebaran untuk tidak menjelaskan sekarang "Mah, pah itu bisa dijelaskan nanti, sekarang kita cari elsa dulu, mama sama papa jelasin sama aku,"

Akhirnya obrolan mereka berlanjut diruang tamu "Tadi papa habis pulang dari kantor ndin, baru sampe rumah terus ada telfon dari bandung, kebetulan hari ini elsa ada pemotretan dibandung, tiba-tiba timnya elsa bilang kalau elsa belum sampai bandung sampai acara selesai, sampai akhirnya mereka mengganti modelnya, pas mama sama papa tanya sama temenya elsa, merek bilang elsa pergi sama nino, mama sama papa udah telfon nomor nino sama elsa tapi ngga ada yang aktif dan kami baru tahu kalau keluarga nino terlibat dalam korupsi dan penggelapan dana uang,"

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang