Holla, selamat sore,di susana hujan di barengi petir ini
Maaf baru up, baru pulang dari kampus, belum lagi tugas yang minta di perhatiin wkwkw
Maaf ya kalau banyak typo, maaf kalau bagia ini ngga nge feel, maaf kalau ngga nyambung juga
Aku ngetik ini tadi disela sela rapat wkwkwk
Jangan lupa bahagia
Selamat membaca
Jujur aku merasa sangat ragu untung nge up bagian ini, semoga aja suka
ditunggu komentarnya untuk bagian ini ya terima kasih
Oh iya bisa juga temen2 kalian yg suka ic bisa kasih rekomendasi buat baca cerita ini terima kasih
Malam ini mereka masih berada dirumah sakit, tak henti-hentinya mereka memanjatkan doa agar Aldebaran bisa selamat dan berkumpul kembali dengan mereka, setelah dokter melakukan tindakan selama kurang lebih lima jam, dokter akirnya keluar dari ruangan dengan menampilakan muka yang tidak dapat mereka artikan, karena perihal kehidupan manusia itu tidak dapat ditebak
Semua orang yang ada diruangan tersebut sontak langsung berdiri dan mendekat kearah dokter. Dokter yang menangani Aldebaran adalah Sahabat dekat Hartawan.
"Roni gimana keadaan anak saya?" tanya Hartawan
"Aldebaran bukan hanya mendapat satu luka tusuk tetapi dua luka dibagian perut dan kaki kanan sebelah atas, tentunya itu membuat Aldebaran kekurangan banyak darah, kemudian bagian kepala terdapat luka yang cukup serius akibat benturan dan juga luka-luka memar yang ada disekujur tubuhnya, hal itu membuat Aldebaran tidak sadarkan diri atau bisa disebut juga dengan koma, dengan berat hati saya harus mengatakan keluarga harus bersiap dengan segala kondisi yang terjadi," tutur Roni sebagi dokter, tampak dari raut wajahnya juga menapilakn wajah sedihnya, karena secara pribadi roni mengenal Aldebaran dengan sangat baik, bahkan Roni bukan baru sekali atau dua kali menangani Aldebaran tapi berkali-kali dan malam ini adalah kondisi terparah yang dialami Aldebaran
"Kami akan berusaha sebisa kami sebagai dokter dan sisanya tuhan yang mengatur, disaat saat seperti ini doa kalian sangat berharga bagi kepulihan Aldebaran," Roni menepuk pundak Hartawan "kamu harus kuta,"
"Saat ini Aldebaran akan kami pindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang intensif," ucap Roni memberi tahu kepada semua pihak keluarga " kalau begitu saya permisi dulu,"
Semua orang yang ada diruangan tersebut menangis memaang semua yang terjadi adalah ketetapan dari sang kuasa, tapi ketika dokter mengatakan harus siap dengan semua kemungkinan yang terjadi membuat mereka seperti terkanal petir disang bolong, nyalanya membuat sekujur tubuh merinding dan bunyinya membuat telinga sangat sakit.
Andin menangis sekencang kencangan dipelukan surya, elsa dengan penyesalanya menangis di pelukan sarah, rosa menangis dipelukan roy dan hartawan sedangkan Angga dan rendy keduanya luruh dalam dekapan lantai, sedari tadi hanya irvan yang tidak menangis, ia tidak ingin menangis, karena ketika semua menangis tidak ada yang menopang mereka semua
Begitu Aldebaran keluar dari ruangan Andin langsung berlari menghampiri brangkar tempat Aldebaran berbaring ia bersimpu menangis sekencang kencangnya, mengelus pucuk kepala Aldebaran, di lihatnya sekujur tubuh Aldedaran yang tidak bergerak, selang oksigen yang bertengger di hidungnya , dan seluruh wajah yang dipenuhi dengan luka memar, siapa yang tidak hancur ketika melihat orang yang disayang terbujur tidak berdaya, hatinya terasa sangat perih bahkan untuk bernafas saja rasanya sangat susah.
Malam ini Andin sangat takut dan gelisah, andin takut kalau Aldebaran meninggalkanya "Sayang," air matanya sudah berlinang ingin sekali ia menarik aldedaran mendekap ia dalam pelukanya, membanyangkan Aldebaran dipukuli habis-habisan membuat dada Andin terasa sangat sesak, rongga dadanya terasa sangat perih. "Sayang, pasti sakit sekali ya? Bertahan ya, aku ngga mau kehilangan kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
Fanfiction"Apa saya boleh bahagia?," "kenapa kamu tanya gitu? "karena setiap kali saya bahagia, semesta seakan tidak pernah memihak," ps: cerita ini terispirasi dari tokoh aldebaran dan andin, hanya untuk bersenang senang dan kembali berlatih menulis