Maaf ya kalau banyak typo dan ngga nyambung
Hidup adalah sesuatu yang penuh dengan misteri dan rahasia, waktu adalah fana sedangkan kejadianya itu nyata, perihal waktu, ia terus berjalan tanpa mengenal kata lelah, mengenal kata sedih, mengenal kata bahagia karena dalam keadaan apapun waktu selalu bergerak. Dalam hidup, bukankah segala sesuatu yang datang dengan paling sederhana itu yang membuat paling bahagia?
Petemuan Andin dan juga Aldebaran memang sangat sederhana, tapi penuh dengan makna antara hidup dan mati, mungkin jika waktu itu Andin memutuskan untuk berteduh sejenak ia tidak akan bertemu dengan Aldebaran, laki-laki yang saat ini menjadi kekasihnya, laki-laki yang selalu punya caranya sendiri untuk membuat Andin bahagia.
Malam yang selalu Aldebaran lewati dengan penuh ketakutan kini sedik demi sedikit malamnya penuh dengan warna, dulu sebelum kenal Andin hidupa Aldebaran bagaikan warna biru dan abu-abu tapi kini hidupnya penuh dengan warna warni seperti pelangi.
Setelah sampai rumah tidak lupa Al memberi kabar kepada Andin kalau dirinya sudah sampai didalam rumah, kemudian ia meletakan ponselnya diatas meja, rumahnya malam ini tampak sepi da Papa dan Mamanya yang sedang pergi ke acara kondangan sedangkan roy sedang ada event dikampus sehingga bisa dipastikan ia tidak pulang.
Dalam hidup ucapanya sederhana "kalau udah sampai kabarin ya," mungkin terdengar sepela tapi dari untaian tiap katanya mengandung sebuah makna harapan agar seseorang bisa sampai tujuanya dengan selamat, atau sesederhana "Nanti pulang bareng ya," untaian kalimat itu mengandung makna semoga kita bisa pulang dengan selamat, harapan itu sederhana tapi terkadang yang namanya rencana bisa bisa berjalan mulus, karena perihal hidup manusia hanya bisa berencana.
Selama berada dipanti Diam-diam Aldebaran memotrret andin, setelah sampai dirumah dan duduk diruang kerja yang ada dikamarnya, ia berniat untuk mencetaknya sejenak ia pandangi wanita yang sangat ia cintai, wanita yang segera ingin ia miliki, wanita yang menjadi alasanya untuk kembali hidup, wanita yang dengan caranya bisa membuat Aldebaran merasa nyaman. "Semoga semuanya berjalan dengan baik Ndin," ucapnya sambil mengelus foto yang masih ada dilayar ponselnya.
Setelah itu ia memandangi foto ia dengan sahabatnya Riky, senyum itu membuat Aldebaran secara reflek ikut tersenyum ketika memandangi foto itu "Mungkin kalau lo masih ada disini lo bakal jadi orang yang paling heboh,"
"Rik lo bilang ketika lo melihat gue terpuruk hati lo sakit dan hancur, itu juga yang gue rasain sekarang rik, melihat lo pergi dengan cara seperti itu juga membuat gue sakit dan hancur," ucapnya dengan suara yang bergetar
"Bahkan sampai detik ini, gue ngga percaya kalau lo bisa melakukan hal seperti itu rik, perjudian online dan narkoba, kadang gue merasa gagal menjadi seorang sahabat rik, lo bilang kita harus sama sama ada, tapi nyatanya apa lo juga ngga terbuka sama gue, lo tau rik rasa sakitnya ngga pernah ilang, rasa traumanya ngga bisa ilang" ucapnya dihadapan foto riky
Semua orang tidak pernah tahu apa yang terjadi malam itu semua orang hanya tahu kalau kecelakaan yang menimpa keduanya adalah kesalahan Aldebaran, dan nyatanya al tidak mencoba melawan ia menerima semuanya, itua semua ia lakukan demi menebus dosanya pada riky karena tidak bisa menjadi sahabat yang baik.
Aldebaran mengambil sebuah ponsel yang sudah lama mati, tapi malam ini entah niat dari mana ia membuka ponsel itu kembali, layar depanya menampakan sebuah wallpaper dafulat seperti kebanyakan ponsel lainya. Tanganya bergerak menyalakan data agar tersambung ke internet banyak sekali notifikasi yang masuk ke dalam ponsel itu, hingga sebuah email yang sudah terbuka menarik perhatianya, sebuah uang yang bernila cukup besar masuk ke dalam rekening riky dan anehnya uang itu dikirim oleh perusahaan prasetya gemilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
Fanfiction"Apa saya boleh bahagia?," "kenapa kamu tanya gitu? "karena setiap kali saya bahagia, semesta seakan tidak pernah memihak," ps: cerita ini terispirasi dari tokoh aldebaran dan andin, hanya untuk bersenang senang dan kembali berlatih menulis