Bagian 21-Pulang

1.2K 160 15
                                    


Selamat siang semuanya, aku kembali

Selamat hari minggu dari aku yang baru tau kalau hari ini hari minggu wkwkwk

Saking banyaknya tugas aku tidak mengenal apa itu hari minggu

Maaf ya kalau banyak typo

Maaf kalau ngga nyambung juga

Selamat membaca

Jangan lupa bahagia

Kini Angga kembali memapah Aldebaran dengan sangat-hati, setelah berada di atas Ranjangnya, nafas Aldebaran sedikit tidak beraturan, sejenak ia memejamkan matanya untuk mengurangi rasa nyeri yang menjalar ke seluruh tubuhnya, Andin membenarakn selimutnya Agar Aldebaran merasa nyaman, secara diam diam Andin tahu kalau Aldebaran sedang menahan sakit, tapi kenyataanya ia tidak akan bilang kalau itu sangat menyakitkan.

Angga menghela nafas dalam-dalam, Tubuh Aldebaran yang tinggi membuat dia cukup berat untuk dipapah, kemudian ia melihat Aldebaran yang masih memejamkan mata sambil sesekali memegangi perutnya, luka tusuk yang dialami Aldebaran cukuplah dalam hingga menembus beberapa lapisan kulitnya, sehingga membutuhkan pemulihan yang lumayan lama.

"Kenapa Al, Sakit? Tanya Angga "udah dibilangin kan tadi, kalau mau kencing disini aja ngga usah ke kamar mandi, atau ngga pake kursi roda, sekarang sakit kan, kalau di bilangin tuh jangan kerasa kepala," ucapnya sedikit kesal pada Aldebaran.

Sudah bisa ditebak Angga akan menjadi ibu-ibu yang akan terus mengomel ketika melihat Anaknya sakit, disela-sela rasa sakit yang menderah Aldebaran tersenyum tipis, dibaik sifat angga yang tempramen ia akan menjadi sangat cerewet ketika orang yang disayangnya sedang sakit.

Aldebaran membuka matanya, sekuat tenaga ia menahan rasa sakitnya "udah Jangan marah-marah Ngga, malu sama Andin,"

"Biarin, biar Andin tau sekalian kalau lo itu kerasa kepala," Angga melirik Andin yang sedari tadi hanya diam "kalau Al kerasa kepala tinggal pukul aja kepalanya Ndin, semoga lo sabar buat ngadepin sifat kerasa kepala Aldebaran, ya Ndin,"

Andin hanya tersenyum, sejujurnya tanpa Angga memberi tahu pun Andin sudah tau kalau Aldebaran adalah tipe laki laki yang keras kepala tetapi dibalik sifat keras kepalanya ia adalah orang yang sangat penyayang kuat dan penuh kejutan.

"Masih sakit, Sayang?" ucapn Andin lembut

Aldebaran menjawabnya sambil tersenyum tipis "Udah ngga," Aldebaran berbohong, natanya itu sangat menyakitkan.

"Udah istirahat dulu, ngga usah banyak pikiran, ngga usah kebanyakan ngomong," ucap Angga.

"Iya bawel amat lo, mending sana lo pergi, kerja kan?"

"Nanti aja kebengkel sorean, udah ada anak buah yang urus,"

Aldebaran mengangguk "Kamu ngga ngajar Ndin?"

"Hari ini aku libur sayang, mau jagian kamu biar cepet sembuh,"

Andin mengelus pucuk kepala Aldebaran "Cepet sembuh ya?"

Aldebaran mengangguk, sejujurnya ia sudah sangat lelah berada dirumah sakit dan ingin segera pulang. Kemudian seorang suster datang membawakan makan pagi untuk Aldebaran, semangkuk bubur, makananya yang sangat Aldebaran hindari, tapi kenyataanya ia tidak bisa mengelak kalau saat ini ia harus makan bubur.

"Aku suapin ya?" Tanya Andin

Aldebaran mengangguk, satu suapan masuk ke dalam mulut Aldebaran dengan penuh perjuangan.

"Makan yang banyak," ujar Angga.

"Bawel,"

"Lagi, aaaaaa" ucap Andin sambil memberikan satu suapan kepada Aldebaran dan Aldebaran menerimanya.

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang