Holla aku kembali
Maaf kalau bagian ini banyak typo ngga nyambung
Semoga suka
Selamat membaca
Jangan lupa bahagia
Maaf kalau bab ini Aldebaran ngeselin wkwkw
Suara gemerecik air memecah keheningan rumah keluarga Alfahri, malam ini telihat sangat damai, rumah yang beberapa hari lalu selalu kosong malam ini rumah itu kembali terisi dengan kehangat sebuah keluarga, satu persatu dari mereka sudah pulang, dan malam ini hanya menyisakan empat orang yaitu penghuni tetapnya
Malam ini Rosa masuk ke dalam kamar putra pertamanya, memastikan kalau dia baik-baik saja, ia masuk dengan sangat pelan, takut kedatangan dia membuat Aldebaran terbangun, ia duduk di sebelah ranjang Aldebaran, sejenak ia pandangi wajah sang putra yang masih pucat, ia melihat tangan Aldebaran, rosa bersykur mungkin setelah ini ia tidak akan lagi mengobati luka-luka yang selalu Aldebaran goreskan ditangan, luka yang terkadang hanya membuatnya diam tanpa bisa berbuat apa-apa.
Ia mengelus pucuk kepala Aldebaran, tidak dirasa air matanya jatuh, rosa tidak menyangka kalau ia masih bisa melihat putranya, ketika melihat Aldebaran dirumah sakit ia sempat berputus asa karena luka yang dialami putranya sangat parah, ibu mana yang tidak hancur melihat putranya dipenuhi luka lebam, ibu mana yang tidak merasa gila ketika melihat putranya sekarat, tapi terkadang Tuhan punya cara lain untuk membuat umatnya bahagia, Aldebaran masih ada dipelukanya dan rosa mensyukuri itu.
Mengingat perjuangan Aldebaran setelah kecelakaan membuat hatinya merasa sakit, hanya pada rosa Aldebaran mau menangis, hanya pada Rosa dia mau bilang kalau dia sakit, hanya kepada rosa pertema kalinya ia menceritakan tentang riky, kenyataanya dulu disaat rosa tau semuanya, rosa tidak bisa berbuat apa-apa, terkadang ia merasa menjadi ibu yang gagal karena melihat anaknya harus menanggung derita sakit setiap hari hanya pada rosalah ia bisa menunjukan sisi rapuhnya.
"Mama sayang kamu, bagi Mama kamu tetetap putra kecil Mama," Dalam malam yang dingin, isakan itu terdengar ke telingan Aldebaran dan akhirnya membangunkanya.
"Mah," Ucapnya dengan suara serak
"Sayang," secara cepar Rosa mengusap Air matanya agar Aldebaran tidak tahu
"Mama kok disini?Mama nangis?" Tanyanya, kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk, secara sigap rosa membantu putranya.
Susah payah ia mengubah posisinya menjadi duduk, sejenak ia mengatur deru nafasnya "Mama kenapa?" tanya Aldebaran "Jangan nangis, aku ngga papa," Aldebaran mengusap air mata yang masih terisis di wajah Rosa
Sejenak rosa Terdiam, memegangi tangan Aldebaran sambil menunduk, kemudian menepuk punggung tangan Aldebaran "Maafin mama ya," ucapnya dengan suara yang bergetar.
"Kenapa Harus minta maaf Mah?"
"Maaf karena mama belum bisa jadi mama yang baik buat kamu, maaf karena mama membiarkan kamu menanggung rasa sakit ini sendirian, kalaupun mama bisa mending mama aja yang ngerasa sakit kamu jangan, karena melihat kamu seperti ini buat mama hancur.
Mata Aldebaran berkaca-kaca "Kan mama yang bilang semua ini udah selesai, aku ngga papa ko mah, aku masih bisa berkumpul sama semuanya aja itu udah lebih dari cukup buat aku mah, kalau memang jalan hidupnya sudah seperti ini kita bisa apa mah, yang kita lakukan menerima kan mah, cukup mama selalu ada buat aku itu udah buat aku punya kekuatan, mama itu adalah mamaku yang paling hebat, aku beruntung bisa terlahir dari Rahim mama
"Harusnya aku yang minta maaf sama mama karena selalu merepotkan mama, selalu membuat mama nangis, maaf karena aku belum bisa jagain mama, aku belum bisa buat mama bahagia, maafin aku ya," Air matanya menetes rongga dadanya terasa sesak ketika melihat sang mama menangis "Maaf karena sedari kecil aku merepotkan mama dan membuat keluarga ini merasa susah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
Fanfiction"Apa saya boleh bahagia?," "kenapa kamu tanya gitu? "karena setiap kali saya bahagia, semesta seakan tidak pernah memihak," ps: cerita ini terispirasi dari tokoh aldebaran dan andin, hanya untuk bersenang senang dan kembali berlatih menulis