Holla selamat membaca
Hawa minggu sore itu ngga menyenangkan ya sobat wkwkw
Maaf kalau ngga nyambung, maaf kalau banyak typo
Jangan lupa follow wattpad aku temen temen
Jangan lupa bahagia
Sore menjelang malam Rumah Aldebaran tampak sangat ramai bahkan mereka ketambahan orang yaitu chatrin dan juga mayang, mayang akhirnya membantu rosa untuk menyiapkan semua masakan dimeja makan, sedangkan dimeja makan tampak Roy dan juga Elsa yang kelelahan akibat perebutan pentol mang Ebet dan yang lebih mengenaskan lagi, pentol tersebut tidak dimakan mereka berdua, Hartawan secara paksa meminta pentol itu untuk diberikan padanya, dengan alasan supaya tidak ada peselisihan lagi.
"Hore makananya udah jadi," ucap Roy dengan penuh semangat.
"Emang lo boleh makan?" ledek elsa
"MAH...MBAK ELSA JAHAT!" roy mengadu pada Rosa
"Udah gede baraninya bilang sama Mama, cewek banyak tapi masih suka aduan," ujar Elsa "Cemen, dan Roy gue ngga mau tau pokonya lo harus beliin lagi itu pentol, kalau ngga gue bilangin Mbak andin buat ngasih lo tugas yang banyak,"
"Yah ko gitu sih, mainnya ngancem nilai, ngga like nih,"
"Bodo amat, lo harus beliin gue itu pentol,"
"Udah sana Mbak elsa bantuin Mbak andin,"
"Iya Bawel, jangan lupa pentol mang ebet nya," ucap elsa sambil berjalan kea rah dapur.
"Gue beliin lo pentol tapi mbak elsa kenalin gue sama temen model lo gimana?"
"Ok boleh, gue bilangin Papa lo ya,"
"Ngga seru, mainya ngadu juga,"
Mungkin ini Azab dari Tuhan karena pentol yang awalnya akan di berikan pada Aldebaran malah dimakanya sendiri, Roy adalah tipikal manusia yang bisa menempatkan posisinya ada dimana seperti sekarang tujuanya bersikap seperti itu adalah untuk untuk menghibur banya orang
"Hallo Mbak Elsa, udah lama ngga ketemu, gimana Mbak kabarnya?" tanya Catrine yang ditanganya sedang membawa piring berisi Tahu goreng.
"Ya ampun catrine, kamu udah besar sekarang, mbak sampai pangling,"
"Udah cantik kan mba sekarang?"
"Iya cantik," Puji Elsa. "Udah punya pacar nih Mesti,"
"Ada deh mbak," ucap Chatrin sambil tersenyum malu
Kemudian obrolan mereka dilanjutkan dimeja makan, sedangkan Andin masih berkutat membereskan Dapur.
"Sayang ini biar tante yang selesaikan, kamu bangunin Al ya, kalau kondisinya ngga enak bisa makan dikamar aja, kalau udah enakan kalau mau gabung ngga papa, nanti kamu minta tolong sama Angga buat bantuin Al duduk di kursi rodanya ya?,"
"Ok Tan," Andin melepas celmeknya, kemudian berjalan menuju kamar Aldebaran.
Benar saja Aldebaran masih tertidur dengan pulas, mungkin karena sudah berada dirumah sendiri, ia bisa tidur dengan nyenyak. Andin duduk disebelah Aldebaran sejenak ia tersenyum, walaupun sedang tertidur Aldebaran tetap kelihatan ganteng.
Andin mengelus pucuk kepala Aldebaran dengan lembut "Sayang..Yuk bangun makan dulu," ucapnya dengan lirih, nadanya seperti menandakan kalau Andin sayang menyayangi Aldebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
Fanfiction"Apa saya boleh bahagia?," "kenapa kamu tanya gitu? "karena setiap kali saya bahagia, semesta seakan tidak pernah memihak," ps: cerita ini terispirasi dari tokoh aldebaran dan andin, hanya untuk bersenang senang dan kembali berlatih menulis