Holla saya kembali, selamat sore temen temen
Maaf kalau ceritanya ngga nyambung, maaf juga kalau banyak typo, karena udah diedit pun kadang masih ada yg typo, karena saya ratu typo wkwkw
Semoga suka dengan bagian ini
Kasih rekomendaasi temena kalian yg juga suka dengan ikatan cinta untuk mampir ke cerita ini terima kasih
Jangan lupa komentarnya untuk bagian ini ya, komenter kalian sangat aku tunggu
Jangan lupa untuk follow wattpad aku ya
Jangan lupa Instagramnya juga agar kamu bisa tahu kapan aku akan up wkwkwk terima kasih, Link Instagramanya ada di bio aku ya
SELAMAT MEMBACA TEMEN-TEMEN, JANGAN LUPA BAHAGIA.
Hati manusia itu terkadang memang aneh, bahkan diri sendiri pun kadang nggga bisa menebak apa maunya, disaat semuanya sudah terungkap didalam hati, Aldebaran masih ada hal yang tidak bisa ia katakana dan jelaskan, seperti ada sebuah rasa sesal yang dia sendiripun ngga tau apa, alhasil semenjak sadar yang bisa dilakukanya hanyalah diam, sambil air mata yang terus saja menetes, dadanya masih saja terasa sesak dan sakit settiap mengingat apa yang diucapkan Nino
Sedari tadi yang Aldebaran lakukan Aldalah memandangi wajah mereka satu satu dalam waktu yang cukup lama, dan seolah mereka tahu, mereka mengajak Al untuk berbicara tapi pada kenyataanta hanya air mata yang selalu menetes, banyak ribuan kata yang ingin Al ucapkan tapi kenyataanya setiap kali ia ingin mengelaurkan suara badanya terasa sangat sakit. ingin sekali ia mengatakan kalau ia sangat kesakitan, tapi kenyataanya ia malu pada Tuhan, ia malu untuk terus mengeluh
"Sayang kenapa?" Ucap Andin sambil mengusap air mata Aldebaran yang terus menetes, sekujur tubuhnya masih belum bergerak hanya matalah yang ia gerakan kesana kemari "Ada yang sakit? Yang mana yang sakit? Mau aku panggilin dokter Ia?"
Kalau ditanya sakit, Aldebaran merasa sangat sakit sekujur Tubuhnya terasa sangat nyeri dan kaku, tapi Ada satu bagian dimana Al tidak bisa menjelaskan rasa sakitnya pada siapapun, hatinya masih terasa sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
Fanfiction"Apa saya boleh bahagia?," "kenapa kamu tanya gitu? "karena setiap kali saya bahagia, semesta seakan tidak pernah memihak," ps: cerita ini terispirasi dari tokoh aldebaran dan andin, hanya untuk bersenang senang dan kembali berlatih menulis