"Bangsat! Relvin anjing! Goblok! Mati aja sana Lo!"
Dava sedari tadi berguling-guling tidak jelas. Guling sana, guling sini. Untung kasurnya gede.
"Dava udah malem nggak usah berisik!" Teriakkan Widya yang berasal dari ruang tengah membuat Dava bertambah sebal.
"Iya, Mama juga nggak usah teriak udah malem jangan berisik!" Nah kan, dibales sama nih bocah.
Widya yang mendengar balasan dari sang anak langsung melotot.
"Ngomong apa kamu?!" Balasnya kembali teriak.
Dava diam, jika dibalas ia berani menjamin bahkan sampai satu abad pun perdebatan unfaedah ini tak akan berakhir.
"Anak kamu tuh! Makin gede makin bandel aja. Gen kamu kan itu!" Adu Widya kepada sang suami.
"Siapa? Dia?" Balas Harry menunjuk kamar sang putra, "Gak tau, papa nggak kenal. Siapa ya dia? Monyet nyasar ke rumah kali?"
Ujung mulut Widya berkedut kecil ketika mendengar balasan dari suaminya.
'Kayaknya gue bener-bener harus bikin surat pengunduran diri dari ini keluarga.' itulah yang dipikirkan ibu rumah tangga satu anak itu.
Sedangkan disisi Dava. Anak itu sedang meremas-remas bantal sembari memukul-mukulnya. Wajahnya yang merah dan terkadang teriak-teriak tidak jelas membuatnya seperti orang gila.
"Aduh!" Pekiknya terkejut ketika merasakan telapak kakinya seperti digigit sesuatu.
Plak!
Dava memukul nyamuk yang sedang sibuk menghisap darahnya itu hingga gepeng, "Mampus Lo! Mamam tuh darah ampe puas! Modar kan Lo akhirnya. Darah gue limited edition asal Lo tau aja."
Dengan 'hump' Dava membuang nyamuk gepeng yang ada di telapak tangannya.
Ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam.
"Gue chat dia aja kali ya?"
Beru saja ia akan menghubungi pacarnya, kakinya yang baru saja digigit nyamuk terasa gatal, "Anjir gatel sat!"
Dava mencoba menggaruknya tapi ... KOK MALAH GELI ANJIM!
'TOLONG YA BUAT PARA NYAMUK, KALO GIGIT KITA PARA MANUSIA ITU BISA NGGAK JANGAN DI TELAPAK KAKI! GAK DIGARUK GATEL! TAPI KALO DIGARUK GELI BANGSAT!'
Dava mencoba menggaruk tempat dimana kakinya yang terasa gatal dan terkadang bergidik sendiri ketika merasakan geli.
"Eh, itu bukan karma kan? Ya kali itu karma?!" Dava heboh sendiri ketika salah satu pemikiran absurd masuk kedalam otaknya yang kapasitasnya sudah sekecil telur semut.
"Gue coba tanya di sosmed aja kali ya?"
Dava mengeluarkan handphone miliknya dan membuat cuitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]
Short StoryCuma cerita asam-manis dari Ketos sama berandalan. Si Ketos kalem dan nggak suka sama hal berisik. Berbanding terbalik sama Si berandalan yang cerewet dan suka bikin heboh. Sifat mereka yang sangat bertolak belakang menjadi ciri khas tersendiri bagi...