Dava dibuat bingung dengan kelakuan pacarnya hari ini. Pasalnya semenjak pagi tadi, Relvin sepertinya tengah dalam mood yang buruk, entah ada apa.
"Vin Lo kenapa sih? Gue ada salah?" Tanya Dava ketika mereka sedang makan di kantin.
"Nggak. Udah makan aja." Balas Relvin menyodorkan salad buah dihadapan Dava.
Teman-teman yang duduk satu meja dengan mereka saling melirik, 'Mereka kenapa?', itulah tatapan yang sama-sama mereka lontarkan satu sama lain.
"Vin~" rengek Dava ketika Relvin hanya acuh dengannya.
"Makan Dava."
Dava yang mendengar ucapan Relvin terdiam sebentar, mencoba mengontrol emosinya. Tapi tetap saja ia gagal.
"Kalo gue ada salah ngomong! Nggak usah kayak gini! Bikin muak tau nggak?!"
Srek!
Brug!
Dava bangkit dengan keras sampai menyebabkan kursinya terjatuh. Relvin masih menatapnya tenang.
"Duduk."
"Siapa Lo nyuruh-nyuruh gue?!"
Brak!
Relvin membanting sendok dan garpu yang ada ditangannya, membuat seisi kantin terkejut. Masalahnya, Ketos mereka itu biasanya kalem walaupun dingin.
"Eh, eh? Ini kalem dulu napa?" Tutur Aldi menatap keduanya secara bergantian.
"Kalo ada masalah diomongin baik-baik, jangan gini deh. Udah kayak bocah aja." Ujar Lintang sembari mengernyitkan dahinya.
"Lo berdua mending—"
"Diem! Ini nggak ada hubungannya sama Lo pada. Ini masalah gue sama pacar gue! Gak usah ikut campur!" Sentak Dava memotong ucapan Dino.
"Ikut gue." Relvin menarik tangan Dava meninggalkan kantin. Bukannya malu, ia hanya tak suka miliknya ditatap oleh banyak orang.
Posesif.
"Mereka kenapa sih?" Tanya Askar, matanya mengikuti kemana arah kepergian sahabatnya.
"Biasalah, masalah rumah tangga, maybe?" Ucap Seno acuh, "Mau lagi nggak kulit ayamnya?" Lanjutnya bertanya pada Aldi.
"Hah? Oh, mana? Buat gue semua ya." Aldi yang masih bingung langsung mengambil kulit ayam dari piring Seno.
"Hm. Ambil aja."
Dino yang duduk disebelah Seno dan Aldi hanya memutar bola matanya.
'Kalo mau bucin-bucinnan tolong tau tempat, please!'
"Lin, mau gue beliin minum lagi?" Tanya Askar ketika melihat minuman Lintang yang tinggal sedikit.
"Boleh."
"Oke, tunggu sini bentar."
Dino yang melihat itupun tak kuasa menatap teman-teman yang satu meja dengan mata berkedut.
'Gue mau menghilang aja dari bumi ini! Jodoh gue kapan sampenya Ya Tuhan?!' Batinnya nelangsa.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/256919445-288-k863398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]
NouvellesCuma cerita asam-manis dari Ketos sama berandalan. Si Ketos kalem dan nggak suka sama hal berisik. Berbanding terbalik sama Si berandalan yang cerewet dan suka bikin heboh. Sifat mereka yang sangat bertolak belakang menjadi ciri khas tersendiri bagi...