Pesan dari Kakek 🍭

48.7K 5.3K 1K
                                    

"Vin, ini Romeo, Juliet, Rose, sama Jack mau taro dimana?" Dava menggiring keempat anaknya masuk kedalam apartemen setelah diusir oleh sang Nenek.

Kejam banget emang si Nenek, masa anaknya Dava alias cucu buyutnya sendiri diusir. Gak ada akhlak kan? Parah emang. Untungnya si Lion gak diusir. Itu kelinci yang dibelikan Relvin sebagai permintaan maafnya dulu waktu Dava menonton film horor.

Kenapa namanya Lion? Sebenarnya mau dikasih nama Liona, biar mirip kayak nama Neneknya gara-gara ganasnya sama. Tapi gak jadi. Takut kena tabok pake galon lagi, kalo kata Dava.

"Taro aja deket pintu balkon. Kemaren kandang yang aku pesen baru dateng."

"Oh." Dava menjawab singkat.

"Eh, Rose mau kemana? Arahnya kesini!" Teriakan Dava terdengar ketika melihat salah satu kucingnya berjalan ke arah dapur.

"Rose!"

Kucing itu tetap berjalan lurus.

"ROSE!"

"..."

"WOY! KUCING BUDEG!"

Relvin hanya menggeleng pelan melihat kelakuan pacarnya. Dengan sigap, ia mengangkat Rose dan membawanya kearah kandang.

"Meow~"

"Nurut banget lu sama bapak, giliran sama emak aja suka ngelawan lu. Huh, gue kepret juga lama-lama." Omel Dava mengambil Rose dari gendongan Relvin.

"Ganti nama aja kenapa? Keliatan banget kalo dia gak suka sama nama yang kamu kasih." Ujar Relvin ketika melihat kucing itu seakan memusuhi Dava, apalagi ketika Dava memanggilnya 'Rose'.

"Lah, kenapa? Namanya bagus kok. Kan sesuai sama nama pemeran pilem-pilem besar. Ada Romeo, ada Juliet; Ada Jack, ada Rose. Baguskan? Apalagi Film Titanic udah melegenda, ck-ck-ck."

"Masalahnya dia kucing cowok sayang. Masa kamu kasih nama Rose?"

"Jadi cowok juga percuma. Keliatan banget kalo nih kucing tuh ciri-ciri uke."

Relvin yang tengah makan bolu pandan tersedak mendengar penuturan Dava.

'Kucing uke? Adakah?'

"Ahem, gini deh. Gimana kalo kita kasih nama Davin aja? Gabungan dari Dava sama Relvin? Baguskan?" Usul Relvin.

"Jangan! Gak mau! Itu nama buat anak kita nanti." Cemberut Dava.

"Bukannya kata kamu, mereka juga anak kita?" Tunjuk Relvin pada keempat kucing yang sedang bermain-main.

"Aish, anak beneran maksudnya. Bukan anak-anakan!"

"Oh? Tapi kata kamu mereka beneran anak kita. Kamu lupa?"

"Itu beda! Ah, bapak-bapak mana ngerti sih masalah anak. Kalo bapak-bapak tuh bisanya ngerusuhin aja emang."

"..."

Ngalah aja dah.

"Meow~"

Juliet–satu-satunya kucing betina diantara para kuteng alias kucing ganteng, menggosok-gosokkan kepalanya pada kaki Dava seraya mengeong.

"Kenapa Jul? Laper?"

"Meow~"

"Oh, tunggu sini. Emak ambilin makan dulu." Dava pergi mengambil makanan kucing. Padahal ia tak tau apa sebenarnya yang diinginkan Juliet, tapi coba dululah. Kalo salah tinggal coba yang lain. Gampang, kan?

Ting!

Bunyi notifikasi membuat Relvin menghentikan kegiatannya yang sedang bermain dengan Juliet.

Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang