Berulah 🍭

264K 14.5K 6.6K
                                    

"AWAS ANJENG!"

"DAVA JANGAN LARI KAMU ANAK SETAN!"

Terlihat seorang guru yang tengah berusaha mengejar muridnya di koridor sekolah. Koridor masih ramai karena ini jam istirahat.

Bruk!

"BANGSAT KALO JALAN PAKE MATA!!!" Dava terjatuh setelah menabrak seseorang. Sedangkan orang yang ditabrak olehnya hanya menatapnya datar.

"Huh, untung aja ada kamu Vin." Pak Danu langsung mendekat dan menarik telinga Dava.

"ANJIR PAK-EH ASTAGHFIRULLAH! MAKSUD SAYA SAKIT PAK!!"

"Kamu ikut saya ke ruang guru!"

"Ya Allah pak, bapak tuh ngefans sama saya ya? Kok tiap hari selalu ngajak saya ke ruang guru. Oh apa jangan-jangan bapak suka sama saya?! Mending saya saranin jangan deh pak. Saya udah punya pacar soalnya. Atau... bapak MAU NGANU SAYA!! ASTAGHFIRULLAH PAK!! SAYA MASIH KECIL LHO! MASIH UNYU, MASIH-umhh!!!"

Belum selesai Dava berbicara, mulutnya sudah ditutup oleh Pak Danu. "Jangan aneh-aneh kalo ngomong ya kamu! Saya masih suka melon yang montok, nggak tepos kayak kamu!"

Tuh kan, malah ketularan virusnya Dava.

"Dia biar saya aja yang urus pak." Seseorang yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara. Menghentikan perdebatan guru dan murid didepannya.

"Bener kamu bisa urus? Titisan setan kayak dia susah buat dijinakin. Bisa-bisa nanti kamu ikut ketularan." Dava yang mendengar ucapan gurunya hanya mendengus.

"Kalo saya titisan setan. Berarti bapak gurunya setan. Btw bapak setan apa? Setan pohon toge apa setan pohon jengkol?"

"Udah-udah nih kamu ambil aja!" Pak Danu mendorong Dava mendekat ke arah Relvin. "Kamu urus dia. Buat dia kapok gimanapun caranya, dan kamu Dava-" menunjuk Dava tepat di wajah anaknya, "-ini peringatan terakhir dari saya. Kalo kamu berulah lagi. Saya akan panggil orang tua kamu."

"Ngapain pak manggil orang tua saya? Mau ngelamar saya ya? Ya Allah pak! Kan saya udah bilang! Jangan suka sama saya! Saya udah punya pacar!"

Tak!

"Aduh!" Pak Danu menyentil mulut Dava.

"Bibir sexy gue jontor..." Ujar Dava mengusap bibirnya pelan.

"Relvin pokoknya kamu urus dia, saya mau kembali ke kantor."

"Baik pak!"

"HATI-HATI YA PAK!! AWAS NTAR ADA TRONTON NYASAR TERUS NABRAK BAPAK. KASIAN NANTI TRONTON NYA YANG MENTAL KALO NABRAK BAPAK!- Adudududuh!!!"

"Ikut gue!" Dava mengusap telinganya yang merah sembari mengikuti Relvin. Tadi sama Pak Danu sebelah kanan. Sama Relvin sebelah kiri. Komplit amaattt!

Dava mengikuti Relvin sampai di ruang OSIS. Sampai disana Dava melihat anak-anak OSIS yang masih pada kumpul.

"Wih ada pak ketos sama bu ketos nih!" Baru aja masuk, udah ada suara setan yang menguji kesabaran aja.

"Bacot lu babi!" Ujar Dava memberikan jari tengah pada orang tadi-Askar.

"Kenapa lagi lu? Godain Bu Siti? Apa ngintip anak kelas sebelah lagi ganti?" Kini giliran Seno yang mengejeknya.

"Lo semua keluar dulu. Gue mau ngomong berdua sama pacar gue." Relvin berucap sembari menekan kata 'pacar' tanpa tanpa mengalihkan pandangannya dari Dava.

"Siap bos!" Dino langsung menarik Askar dan Seno keluar.

Kini tinggal Relvin dan Dava berdua.

"Apa liat-liat?" Tanya Dava galak.

Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang