Gara-Gara Film 🍭

111K 9.2K 1.9K
                                    

Di sinilah Dava sekarang. Di ruang OSIS milik kekasihnya. Kalau kalian bertanya-tanya, kenapa Dava bolos? Maka pasti dia akan menjawab, 'Apaan belajar pelajaran yang nggak bisa move on? Lagian ya, kata nenek gue. Nggak baik ngomongin orang yang udah meninggal. Pamali, awas aja nanti malem disamperin terus setannya bilang, 'Saya udah mati, masih aja digibahin!' Lo mau setannya dateng ke rumah Lo pada? Disamperin atu-atu, terus congor yang suka gibahin dia dijahit satu-satu pake jahitan gajah yang habis lahiran?'

"Enaknya ngapain ya?" Dava melihat sekelilingnya. Mencoba mencari sesuatu yang menurutnya asik.

Sampai matanya menangkap sebuah objek yang menurutnya sangat berharga. Sebuah laptop!

Ia dengan cepat mengambil laptop yang entah punya siapa. "Buset pake di sandi segala!" Ia mencoba semua kata yang sekiranya cocok.

"Ini laptop punya siapa lagi?" Ia membolak-balik laptopnya. Siapa tau ada nama pemiliknya.

"Ngapain Lo liat-liat laptop gue?" Hampir saja Dava melempar laptop itu karena kaget.

"Sialan! Bikin kaget ginjal gue aja tau nggak!"

"Habisnya ngapain Lo liat-liat laptop gue sampe segitunya? Mau maling ya? Ngaku Lo?"

Apa? Maling? Anak seorang Harry Vermillion Torrency mau maling? Apa kata dunia?!

Dunia bilaik : Kata gue elo bego!

"Enak aja maen nuduh sembarangan! Btw ini laptop beneran punya Lo Dim?" Tanyanya pada Dimas yang mengotak-atik laci meja.

"Ya iyalah."

"Sandinya apa?"

"Kepo."

"Yang bener bangsat!"

"Ya gue udah bener!"

"Sandi laptop Lo apaan elah?"

"Dibilangin 'kepo' kok ngeyel. Coba ketik aja K E P O, pake spasi semua. Hurufnya juga kapital." Jawabnya santai lalu melenggang keluar.

"Ini gue yang goblok apa dia yang kepinteran cari kata sandi?" Ujarnya sembari memasukan sandinya.

Ia langsung membuka yutup setelah melihat-lihat isi laptopnya. Kayaknya semua anak OSIS rajin-rajin. Nggak ada game sama sekali di laptopnya.

"Cari film apa ya? Horor aja apa ya?" Dava mulai mengetikkan judul-judul film horor yang menurutnya menarik.

Akhirnya ia memilih salah satu film, berjudul 'Emakku Kunti, Adikku Tuyul, Aku Siapa?'

Waktu film dimulai, keadaan yang memang sunyi, menjadi bertambah sunyi.

Apa kalian pikir Dava bakalan takut? Tentu saja tidak! Titisan setan masa takut sama setan! Nggak menghormati nenek moyang itu namanya!

"Ih apaan? Make up nya jelek banget! Masa perempuan cantik-cantik dibuat jadi burik!"

"Lah bocah kenapa botak? Kalo dia kemari nanti bakal gue beliin sampo deh, kasian kagak punya duit buat beli sampo, sampe nyolong ayam punya tetangga segala." Komentarnya ketika melihat tuyul yang sedang mencuri ayam.

"Eh Pak awas! Itu bukan orang! Dedemit itu Pak!" Dava heboh sendiri ketika scene Kunti membeli bakso beranak.

"Gila gue kalah sama Kunti masa? Kunti boleh pake sambel satu mangkok, gue aja pake sambel satu sendok udah kena rukyah 7 hari 7 malam."

Dava berkomentar di setiap adegan. Sampai akhirnya film itu selesai, dengan akhir sang Kunti dan tuyul kembali damai ke dunia mereka, dan sang tokoh utama mengetahui jati dirinya yang ternyata anak dari seorang dukun beranak.

Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang