Kenalan🍭

62.7K 5.6K 620
                                    

Kini Dava dibuat sebal dengan seorang murid baru. Ya, orang yang Dava lihat di gerbang sekolah tadi. Pasalnya, entah kenapa murid baru itu membuatnya merasa sedikit ... merinding?

"Kenalin gue Farrel Jonathan Baxter. Lo bisa panggil gue Farrel kalo gak Nathan, atau apa aja yang Lo suka." Ujar pria itu duduk disebelah Dava.

"Oh."

"Jangan judes gitu dong, ntar manisnya ilang lho."

Mendengar ucapan Farrel, Dava langsung menatap Farrel dari atas kebawah. 'Lo juga manis anjir! Sadar diri pe'ak!'

"Hm, gue tau kalo gue manis. Makasih, but gak usah dikasih tau gue udah sadar diri kalo gue emang manisnya kebangetan, sampe pacar gue klepek-klepek setiap liat gue."

Nah, kan ... Mending besok-besok jangan ada yang muji Dava lagi dah. Ntar kambuh pd-nya.

"Oh, Lo udah punya pacar? Siapa?" Tanya Farrel kepo.

"Dih, napa Lo tanya-tanya soal pacar gue? Naksir sama pacar gue Lo? Please jangan jadi pelakor ya."

"Jangankan naksir, liat pacar Lo aja rasanya pengen gue bantai tiap ketemu." Gumam Farrel pelan.

"Hah? Ngomong apa Lo? Kencengan dikit elah kalo ngomong."

"Huh? Cuma mau bilang, sayang aja Lo udah ada pacar. Padahal gue mau Lo jadi pacar gue. Eh, tapi kalo gue jadi yang kedua oke juga, asalkan itu sama Lo. Gimana?" Farrel melihat Dava dengan pandangan antusias.

Dava seperti melihat ada bling-bling disekitar wajah Farrel.

Efek filter. Abaikan.

"Lo? Mau jadi pacar gue?" Dava tersenyum manis, mengambil botol plastik yang isinya masih setengah dan–

Bug!

–botol itu meluncur mulus ke wajah Farrel.

"Heh! Dengerin gue ya Jojo! Gue–"

"Jojo? Sejak kapan nama gue jadi Jojo?" Potong Farrel melotot.

"Nama Lo Jonathan, kan? Suka-suka gue lah mau panggil Lo apa. Kan kata Lo juga terserah gue mau manggil Lo apa aja."

Farrel berkedip polos, "..." Iya juga sih, tapi kok namanya dia jadi agak ... aneh?

"Gini, gue kasih tau lagi. Tapi jangan dipotong dulu!" Ujar Dava ketika Farrel akan membuka mulutnya. Farrel menurut.

"Dah, diem! Dengerin gue oke?" Farrel mengangguk, "Nah, Lo punya kaca kan di rumah?"

"Punya, kenapa?"

"Lo sadar wajah Lo kayak gimana gak?"

"Sadarlah, gue mah udah cakep, ganteng, plus wajah gue tuh wajah-wajah orang berakhlak." Jawab Farrel dengan wajah sombong.

'... Salahkah gue tanya kayak begitu?'

Dava dengan cepat mengendalikan ekspresinya, "Lo gak sadar kalo wajah Lo tuh ... manis?" Tanya Dava memiringkan kepalanya menatap Farrel yang melotot lebar.

"Manis? Gue manis?! Mana ada! Heh, gue udah ganteng gini dibilang manis! Harga diri gue anjlok anjim!" Sentak Farrel berdiri dan menopang kedua tangannya diatas pinggang.

'Cerewet. Cocok jadi emak-emak.' batin Dava menatap Farrel yang masih melotot.

"Udah intinya gue cuma mau Lo sadar diri aja. Gue ogah jadi lesbi. Cukup jadi homo aja udah bikin gue bahagia, gak mau nambah beban hidup jadi lesbi segala." Sarkas Dava melambaikan tangannya lalu menidurkan kepalanya diatas meja.

Pacaran🍭 [Ketos VS Berandalan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang