⚠️💕⚠️
Sinar mentari menyelinap dari jendela kamarku, mengerling usil oleh terpaan angin yang meniup-niup gordyn yang setengah tersibak membuat mataku ikut mengerling terkena kilauannya.
Aku mendudukan diriku, mengerang diiringi peregangan tubuh yang terasa kaku akibat skin tidurku yang beraneka macam.
Tanpa berniat untuk merapikan kasur seperti nasihat lagu anak-anak yang sering kudengar, aku langsung melangkahkan kaki ke kamar mandi. Jangan biarkan putri kelinci ini mengumpulkan nyawanya setelah bangkit dari setengah mati, karena ia pasti akan setengah mati lagi. Ya, begitulah diriku. Apa? Kalian tidak suka? Aku tak peduli, jadi biarkan aku bertindak semauku!
Menggosok gigi, aku menatap pantulan wajahku, cukup lama sampai alam bawah sadar mencoba menariku lagi, aku membulatkan mata berusaha bertahan dari hawa kantuk.
Ahh ... Sudah pukul 09:00. Mandinya nanti saja, lebih baik makan dulu, semalam aku ketiduran dan tak sempat menikmati masakan enak eomma. Dan parahnya Yeji eonnie tak membangunkanku, ia pasti sengaja karena ingin menghabiskan menu spesial kesukaan kami berdua sendiri. Huh ... Dasar, eonnie!
Aku keluar dari kamar, menuruni anak tangga yang entah kenapa menyebalkan karena bentukannya yang berkelok dan panjang, aku lebih suka yang lurusan saja, kalo bisa pakai ekskalator supaya tak perlu repot berjalan.
Beginilah aku, pagi-pagi sudah mengeluh.
Mengeluh sudah menjadi jalan ninjaku.
"Eomma, pagi ini masak apa?"
"Pagi? ini sudah sudah siang, Soodam."
Aku menoleh ke asal suara, ternyata dari eonnie yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri, membaca buku ensiklopedia. Aku memberenggut kesal. Eonni ini yah! Dia selalu mengatakan apa yang ada di otaknya saat itu juga, tak peduli kalau-kalau aku sakit hati gara-gara ucapannya.
"Eomma masak Tteokbokki."
"Pakai telur tidak, eomma?" tanyaku.
"Ishh, kau ini, makanlah cepat sebelum dingin, jangan banyak protes!"
"Eonnie, aku tak bertanya padamu!" sungutku.
"Soodam, eonnie tak salah berkata begitu. Kau harus cepat makan karena rasa Tteokbokki akan segera berubah jika dingin. Dan Yeji, bisakah kau berhenti menggoda adikmu di hari liburnya?" tukas eomma melerai keduanya. Yeji kembali menyibukan diri dengan bukunya setelah mendapat teguran dari eomma.
Aku menghela napas pasrah. Baiklah aku akan mengalah seperti biasanya, lalu aku akan menjadi pemenang sebenarnya perdebatan tadi.
Aku mengambil duduk di bangku meja makan, mengambil beberapa bagian Tteokbokki dan menu lainnya lalu menyantapnya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fan Fict : DANGEROUS IN LOVE
FanfictionDita harus merelakan dirinya menuntut ilmu di negeri ginseng Korea demi menyelamatkan pendidikannya yang dipastikan tak bisa lagi ia lanjutkan jika memaksa untuk tetap tinggal di negara asalnya. Sialnya ia kembali dipertemukan dengan sosok cowok yan...