Taeyong berjalan menaiki tangga kayu di sisi kanan gedung. Ia berniat untuk menemui Suho setelah pertandingannya berakhir, ia sendiri juga yakin Suho juga akan mencarinya sekarang karena masalah yang ia buat tadi.
Taeyong melihat siluet seseorang yang sedang menatapnya dari salah satu ruangan, lelaki itu lalu masuk tepat setelah mata mereka saling bertemu.
Taeyong memantapkan kakinya untuk melangkah mendekati ruangan itu, sudah bisa ia pastikan orang tadi adalah Suho. Ia hapal postur tubuh paman sialan itu.
Saat kakinya baru satu langkah memasuki ruangan itu, satu tangan langsung mencekik lehernya dan menyeretnya ke salah satu sisi ruangan. Cengkeraman yang seolah-seolah membunuhnya membuat Taeyong meringis sambil menahan tangan itu agar tidak mencekiknya lebih kuat.
"Bocah sialan! Apa yang kau lakukan, hah?! Kau mau mempermalukanku di depan semua pengunjung club?!" sentak Suho dengan emosi yang terlihat jelas dari matanya itu.
"Bangsat!"
Seseorang dari luar, yang sebelumnya memperhatikan gerak-gerik Taeyong, langsung membogem Suho begitu tau sahabatnya mendapat perlakuan kasar.
"Maaf, paman, aku tak bermaksud untuk kurang ajar, tapi jika paman macam-macam dengan Taeyong, aku tak akan segan untuk melakukan seperti tadi!"
Jaehyun membantu Taeyong untuk berdiri, wajah sahabatnya itu tampak sangat merah karena cekikan Suho yang seperti ingin membunuhnya.
"Sialan, sejak kapan kalian memiliki keberanian untuk melawanku?" Suho tampak sangat murka, matanya tampak memelotot lebar dengan gigi bergemeretak, kapan pun ia siap membawa kedua anak ini menemui ajal mereka.
"Aku akan berhenti dari sini," ucap Taeyong tiba-tiba dengan nafas yang masih terengah-engah.
Bukan hanya Suho saja yang bereaksi, tapi Jaehyun yang tak menduga-duga keputusan itu juga menoleh kaget. Pasalnya, keduanya tahu Suho bukan tipe orang yang akan melepas miliknya begitu saja, ia sangat nekat dan tak segan membahayakan orang terdekat mereka agar Taeyong dan Jaehyun tetap jadi mesin penghasil uangnya.
Bagaimana mungkin Taeyong mengambil keputusan itu tanpa membicarakannya dulu padanya?
"Taeyong-ahh, kau tahu aku tak pernah main-main dengan perkataanku," ucap Suho seolah sebuah borgol untuk Taeyong selalu tunduk padanya. Paman sialan itu selalu mengultimatum Taeyong dengan kata-kata sialan itu, dan sialnya sukses membuatnya tak berkutik.
Tapi tidak untuk sekarang, ia tak bisa terus-menerus kalah, ia harus melawan, persetan dengan ancaman yang mungkin akan membahayakannya atau orang-orang terdekatnya, Taeyong siap untuk melindungi mereka. "Kali ini aku tak akan mengubah keputusanku," ucapnya yakin.
"Taeyong-ahh, kau benar-benar sudah memikirkannya?" tanya Jaehyun pelan, memastikan bahwa sahabatnya itu tidak baru saja bercanda.
"Hmm, lanjutkan saja jika kau masih ingin di sini, Jaehyun-ahh, aku tak memintamu untuk mengikutiku."
Taeyong langsung keluar dari ruangan tersebut disusul Jaehyun yang sebenarnya masih bingung dengan situasi yang terjadi. Tak peduli bagaimana ekspresi seseorang yang kini justru menyunggingkan senyum tipis, lebih ke menyeringai.
⚠️💕⚠️
"Tapi, Taeyong-ssi, di luar sangat dingin, apa tidak papa?" tanya Dita yang sedang rebahan di kamarnya.
Hari ini libur dan Taeyong berniat untuk datang ke rumahnya, padahal tadinya Dita cuma basa-basi kalau dia sedang bosan karena tak bisa ke mana-mana dan hanya berdiam di rumah karena cuaca yang tak mendukung, tapi lelaki itu langsung inisiatif untuk berkunjung, alasannya kangen calon mertua dan tak bisa menunggu untuk akhir tahun nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fan Fict : DANGEROUS IN LOVE
FanfictionDita harus merelakan dirinya menuntut ilmu di negeri ginseng Korea demi menyelamatkan pendidikannya yang dipastikan tak bisa lagi ia lanjutkan jika memaksa untuk tetap tinggal di negara asalnya. Sialnya ia kembali dipertemukan dengan sosok cowok yan...