Pagi ini, mentari pun hadir. Namun, tidak dengan semburat kebahagiaan bagi Haidar. Karena pagi ini dia dibuat merasa ada yang janggal.
Sudah lama dia menantikan kehadiran seseorang di ambang pintu kelas ini, namun seseorang yang ditunggu itupun tak kunjung datang.
"Dan, lo nungguin siapa?" tanya Felix penasaran.
"Ha? Eh, enggak. Gak, gue gak nungguin siapa-siapa," alibi Haidar, lalu memasuki kelasnya itu dan mulai duduk di bangkunya dan mengeluarkan gawainya.
"Dia kenapa, Lix?" tanya Aldo penasaran.
"Gak tau gue, kelihatannya lagi ada masalah tu anak," jawab Felix dengan menebak-nebak.
"Mungkin, yaudahlah. Sebaiknya kita kekantin dulu saja, sebelum buk Tina masuk," ucapnya seraya merangkul Felix dan membawa pemuda itu ke kantin.
Beda halnya dengan Haidar yang saat ini tengah menatap ruang chat dirinya bersama dengan Winara.
Cewek Aneh
Sya
✓07.15
Lo baik-baik aja, kan?
✓07.15
Sya, gue khawatir. Please jawab gue, Sya. Jangan buat gue kaya gini. Gue gak suka dengan cara lo. Gue gak mau lo kaya gini. Lo itu kuat, lo gak pernah lemah. Jadi, sekarang lo juga harus kuat dan lo gak boleh lemah. Please, Sya gue kangen lo yang suka ngambekan dan marah-marah sama gue. Gue gak bisa tenang kalau lo belum muncul, Sya. Sya, gue mohon! On, Sya!
✓07.16Tiba-tiba, centang satu itupun berubah menjadi centang dua berwarna biru. Menandakan ada seseorang yang sudah membaca pesan tersebut. Spontan hal tersebut membuat Haidar mulai kembali bersemangat.
Ini Nak Zidan yang kemarin?
07.17Iya, Tan. Ini Mamanya Winara, bukan?
✓✓07.17I
ya. Nak, Tante boleh minta tolong pada kamu? Tante mohon ke sinilah nanti, Tante sangat berharap akan hal itu.
07.18
Ada apa Tan? Apa Nara-
✓✓07.18Kami butuh bantuan kamu, Nak. Tapi, jika kamu tidak bisa juga tidak apa-apa, kami sadar ini semua adalah kesalahan kami. Jadi, kami sendiri jugalah yang harus memperbaiki semuanya.
07.19Setelah membaca pesan itupun Haidar tak mampu lagi untuk membalasnya. Namun, dia langsung saja bangkit dari duduknya dan berlalu dari kelasnya itu bersama dengan tas yang dia sampirkan di bahunya. Teman-temannya yang baru saja datang langsung dibuat heran oleh dirinya.
"Loh, Dan? Lo mau ke mana?" tanya Felix dan Aldo dengan heran. Namun, Haidar sama sekali tidak mempedulikan pertanyaan itu. Dia langsung saja berlalu dari sana dan menuju parkiran motornya.
Lalu, menaiki motornya dan memasang helmnya dan berlalu dari parkiran sekolah menuju gerbang sekolah. Satpam dan beberapa siswa keamanan sekolah pun dibuat heran oleh tindakan Haidar tersebut yang langsung saja menancapkan gasnya tanpa menghormati siapa yang tengah berada di gerbang sekolah itu, membuat salah satu siswa keamanan sekolah itu berteriak tidak terima. Namun, Haidar sama sekali tidak peduli. Sebab, fokusnya saat ini hanya satu yaitu Winara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertama untuk Terakhir (End)
Teen Fiction[FiksiRemaja-Spiritual] "Dia hadir dalam genggaman kepiluanku."-Winara "Dialah permata indah yang harus dijaga."-Haidar Cerita yang berawal untuk diakhiri. Dan cerita pertama untuk terakhir. 11 Agustus-27 November 2021 ©Resa Hidayahtri