11

1.6K 272 30
                                    

11


' pasti bayangan hitam itu sudah membunuh vampir tadi' (name) yg menyadari jika vampir yg menjadi target mereka sudah hilang, dan (name) pun menyadarinya jika anak buah bangsawan orlok pun sudah menemukan bahwa vampir itu sudah mati.

"Kalo begitu sudah waktunya pulang" (name) yg meregangkan tubuhnya.

" Eh sudah mau pulang" Noe yg berjalan ke arah (name) dan (name) pun mengangguk.

" Begitulah hari ini juga target kita sudah selesai, berarti tidak ada alasan untuk ku disini, tenang saja aku akan menemui kalian besok, kalo begitu sampai jumpa besok " (name) yg menepuk pundak Noe dan melambaikan tangannya setelah itu dia berteleportasi ke kediamannya.

Di tempat (name)

" Selamat datang kembali" Lily.

" Hmmm" (name) yg berjalan ke arah kamar nya tapi ekspresi wajah (name) di balik topeng nya langsung menekuk,saat melihat pintu kamarnya.

'braaakkk!!'

' pranngkk'

'tuk'

Penyebab suara itu adalah..
(Name) yg menendang pintu dengan keras dan Rei yg lagi minum santuy kaget dan melemparkan gelas plastik nya dan gelas itu mengelinding ke kaki (name).

" Ngapain?" Rei yg melihat (name) tanpa aba aba nendang pintu kasian pintu nya tertekan.

" Cuma penasaran mengapa Lo ada di kamar gw Lo punya ruangan sendiri" (name) yg menutup pintunya dan Rei hanya watados duduk di meja bukan kursi.

" Cuma gabut aja sih... Toh aku cuma menemani mu saja, dan juga teman ku sudah ada tugas" Rei yg memainkan hp  nya.

" Loh Lo punya temen, gw kira engak " (name) yg duduk di tepi kasur sedangkan di luar para pelayan yang melewati kamar (name).

' nona kita berbicara sendiri lagi' begitu lah pikiran para semua pelayan yg tau jika nona mereka ini terkadang suka berbicara sendiri, terkadang seperti bertengkar dengan seseorang.

Ya karena Rei tidak bisa di lihat jika dirinya tidak ingin menunjukkan dirinya kepada orang lain selain (name).

.

.

.

💮

" Ngomong ngomong lihat hp mu" Rei yg mengirimkan sesuatu ke hp (name) yg bertuliskan 100 poin dan [ pesan ] lalu kata { kirim} (name) memandang bingung hp nya.

" Apaan nih"  (name) yg menunjukkan hp nya.

" Ah.. itu adalah poin yg bisa kau kirim ke orang yg sama seperti mu berada di isekai salah satu anime dan bedanya disana dia seperti game, kau bisa ikut serta sekali ,oh dan sekalian beritahu di pesan cara dia menemui zero roh sistem yg menemaninya, karena aku tau si zero pasti tidak akan memberitahu karena dia malas" Rei Sedangkan (name) hanya mengangguk saja dan mengetikan di kolom pesan.

Sedangkan di boks sebelah (player)
" Terima kasih [Queen blood] atas pemberitahuan cara nemuin nya dan juga poin nya.... Sekarang gw bisa ngehajar si zero sialan itu" (y/n) yg senang dan langsung mengeluarkan aura membunuh di bagian akhir.

Ok kembali lagi.

" Sudah, kalo begitu silahkan pergi kau gw mau istirahat huss.. huss.." (name) yg mengibaskan tangannya mengusir Rei sedangkan Rei hanya memutar bola matanya malas dan menghilang untuk selamanya..ggg, dia pergi ke ruangan sistem miliknya.

Keesokan harinya...

" Tolong jangan ikut campur!" Noe.

" Ada apa ini ?" (name) yg duduk di sofa yg membuat yg lain terkejut dengan keberadaan (name) yang tiba tiba.

" Queen kuharap kau tidak datang tiba tiba sembarangan seperti itu lain kali, aku membiarkan mu karena tidak ingin berselisih tapi toleransi lah kelakuan mu itu'' orlok.

" Baiklah lain kali aku akan datang dari pintu" (name) yang melambangkan tangannya.

' itu pun kalo gw ingat' batin (name)

" Jadi kembali ke pertanyaan ku tadi ada apa?"

Vanitas pun menjelaskan situasi nya kepada (name).

" Seperti itu ya... Jadi ini Amelia yg dibicarakan" (name) yg melihat orang di sebelahnya sedangkan Amelia sedikit tertekan akan (name) saat dia mengetahui jika dia adalah Queen yg di rumorkan berbahaya bagi para vampir.

" Aku akan ke inti masalah nya, Amelia apa kau melihat charlatan ?" Vanitas.

" Charlatan?" Amelia.

" Vanitas apa yg tadi kau sebutkan itu, charlatan itu ada  hubungannya pembawa kutukan?" (Name) sembari menopang dagu, sedangkan vanitas mengangguk.

" Benar,ada satu yang kupelajari dari kasus yang kutangani para vampir itu, mereka melihat pemandangan yang sama mereka tiba-tiba berada di kabut tebal dan disana mereka melihat parade charlatan" vanitas.

" Kabut? Parade?" Amelia yg berusaha untuk mengingat tapi Amelia mengatakan dia samar samar seperti pernah melihatnya tapi dia tidak bisa mengingatnya.

.

.

.

🌸


" Mungkin kau bisa memeriksakannya
Noe archiviste?" Orlok dan itu membuat Noe terkejut.

" Anda tau siapa aku?" Noe

" Aku menerima surat dari gurumu, itu termasuk namamu" orlok.

' ah...apa mungkin yang waktu itu'' (name).

"archiviste, taring yang berlumuran darah" vanitas sedangkan Noe pun langsung melamun mengingat sesuatu.

" Nee san archiviste itu apa" pelayan laki-laki kepada pelayan perempuan.

' ternyata mereka adik kakak' (name) yg mendengar perkataan pelayan laki laki yg memanggil nee san kepada pelayan perempuan.

Pelayan perempuan pun mengatakan jika
archiviste itu adalah klan yang bisa melihat ingatan orang lain dengan meminum darahnya tapi itu klan yg bisa dibilang sudah punah.

Amelia pun mengatakan jika dia ingin mencoba Noe melihat ingatanya mungkin itu membantu, Noe pun langsung memasang wajah yang entah mengapa Dimata (name) terlihat suram.

Noe pun menyetujuinya dan duduk di sebelah Amelia dan menyeka lengan baju Noe pun menjilati tangan Amelia dan mengigitnya.

'entah mengapa aku sedikit kesal melihat nya, tapi aku juga tidak ingin digigit... Mungkin jika Noe tidak apa apa' (Name).

' jadi kau berubah menjadi tsundere ' Rei yg memakan semangka.

' ah...aku lupa ada mahluk astral disini yang bisa baca pikiran ku' (name) memasang raut wajah datar dan kesal.

" Aaaaaaa!!!!" Noe yg berteriak yang membuat kami terkejut.

" Noe apa yang terjadi" (name) dengan nada bicara yg terdengar datar sebenarnya sedikit khawatir.

' beneran deh apa Lo berubah jadi tsundere' Rei sedangkan (name) di pikirannya membuat bayangan dirinya dengan dirinya yg mengambar garis menyamping di leher kepada Rei, sedangkan Rei yang melihat pikiran (name) pun tersenyum tertekan.

"Tidak masih piskopat ternyata... Boleh tukar tugas ngak sih" Rei

" Ngak bisa" Asahi yg datang ke ruangan dimensi Rei dengan mendobrak pintu setelah itu Asahi pergi lagi.

Ok episode kali ini di akhiri dengan Rei yg tertekan dan zero yg mengejeknya di chat .

Bersambung...




Queen Blood Marionette Vanitas No Carter TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang