22

857 152 25
                                    

"huh.. " dengkuran halus terdengar di salah satu kamar tapi karena jam tidur yg sekarang teratur maka bangun pagi adalah keseharian nya seperti biasa niatnya ingin tidur sampai siang karena kelelahan dengan kejadian kemarin, dan juga mengerjakan tugas sebagai mananya bangsawan tapi apa daya tubuhnya tidak mengijinkan.

" sudah pagi? " gumam sang gadis yg masih mengumpul kan kesadaran nya yg masih di alam mimpi di tambah dengan gravitasi kasur yg menambah ketidak inginya sang gadis untuk bangun sekedar mencuci muka.

Menyikap selimut hingga menutupi wajah cantiknya mengingat pertemuan tidak terduga dengan temannya yg ternyata pelaku yg mengirim kanya kedunia lain, tapi entah kenapa di pikir pikir lagi dia merasa janggal kenapa baru sekarang dia di temui kenapa tidak dari awal, dan juga tidak menjelaskan alasan pesifik selain gabut, dan berfikir gabutnya itu berfaedah apa gak ya.

Tapi perasaan janggal nya muncul dengan pertemuan mereka dia bertanya pada hati apa benar dia dikirim hanya ketidak sengajaan dan kegabutan, atau ada hal lain?, semudah itukah dirinya di beri kehidupan yg layak di dunia impian nya, sang gadis pun mengingat julukan dirinya Queen blood marionette  jika di pikir pikir lagi itu salah satu kemampuan yg belum terlalu di kuasainya dia merasa julukan itu bukan karena kemampuan nya.

Tapi (name)  merasa dirinya itu bagai boneka marionette itu sendiri yg bergerak saat seseorang di balik layar menarik tali pengendalinya dan ia hanya pasrah dan bergerak sesuai orang di balik layar dengan tampil fi atas panggung yg di tonton oleh banyak orang.

Apakah ini bayaran atas kehidupan nya yg sekarang?

"huh...aku tidak boleh banyak pikiran nanti jadi depresi akan merepotkan " (name)  yg bangkit meningalkan kasur empuknya dan membuka tirai dan jendelanya.

"brak"

"husss"

Udara pagi yg segar dan pemandangan kabut dan embun terlihat di matanya dingin yg sedikit menusuk kulit tidak menjadi masalah pada dirinya.

"berjalan jalan tidak masalah kan, aku akan melihatnya mereka" (name)  yg masih memakai piyama tidur tidak ada niatan untuk berganti pakaian yg sesuai hanya mengambil jaket dan topeng nya.

Dan dian berteleportasi ke tempat yg sudah di tandai.

Di sisi lain.

"akubtau kau ingin mengatakan sesuatu padaku"noe yg duduk menghadap vanitas yg tidak melihatnya pandangan nya hanya tertuju pada bengunan bangunan yg di tutupi kabut di pagi hari.

"tidak ada" vanitas

"aku ada, yg kau bilang apa yg kau lakukan adalah balas dendam, apa maksudnya?" noe yg penasaran dengan semua tindakan vanitas kala itu adalah balas dendam kepada sang vanitas.

"itu cuma bohong! " vanitas yg mengalihkan perhatiannya.

"bohong? "

"benar karena tidak akan vampir yg memerhatikan kacuali aku mengatakan nya seperti itu,kau kena tipu juga dasar bodoh! " vanitas.

"bohong, kau mengatakan kau bohong itu bohong" noe yg merasakan jika perkataan vanitas tidak ada yg sesuai dengan faktanya.

"karena kau punya tatapan di saat saat tertentu seolah kau sudah menyerah pada sesuatu " angin berhembus lembut di sekitar mereka bersamaan vanitas yg tiba tiba mengeluarkan belati di tangannya dan menyerang noe di bagian leher.

Tapi sayangnya noe juga tidak kalah cepat karena di itu vampir noe menahan tangan vanitas yg memegang belati.

Sedangkan di sisi lain (name)  yg duduk di atas menara yg mereka tempati mulai jengah karena adu mulut mereka pun memainkan batu di tangan nya.

'ok aku mulai bosan dan kesal'dia pun  melompat  ke bangunan lain di dekat mereka dan mereka masih tidak menyadari kehadiran (name)  karena asik dengan dunia mereka.

"tuk! " (name)  yg melempar kan batu yg ada ditanganya sendari tadi dan melempar kannya dangan membidik lonceng yg ada di atas samping mereka.

"moga telingan mereka baik baik saja" gumamnya.

"TENG!! TENG!! "

"GYAAKK" vanitas yg memega telinganya denga satu tangan begitu pun dengan noe suara yg keras dari bel yg cukup besar membuat telinga mereka berdengung.

Noe pun berpikir dengan sikap vanitas tadi.
'saat kupikir dia marah,dia mulai merajuk menarik.aku benar benar tidak mengerti apa yg dia pikirkan'

'dia berbicara soal penyelamatan apa sebenarnya itu'noe yg melihat vanitas yg cemberut dan menatap tajam ke arah samping.

"sudah baikan?" suara di belakang mereka.

"(name)  kenapa kau disini? " gumam vanitas tapi masih bisa di dengar oleh mereka.

"kebetulan aku bosan dan berjalan jalan dan melihat kalian bertengkar karena aku kesal aku membuat belnya berbunyi" (name) dengan santainya.

" JADI KAU PELAKUNYA, TAU TIDAK APA YANG KAU LAKUKAN MEMBUAT TELINGAKU SAKIT!!" vanitas yg marah marah setelah mengetahui  (name)  adalah pelakunya.

"ahahaha... Maaf saja ya" (name).

" (name)  apa kau baik baik saja sikapmu sedikit berbeda? " noe yg membuat  (name)  membeku.

'aku ini sebenarnya bingung noe itu polos tapi peka anjir'batin (name).

"tidak ada, hanya kemarin bertemu teman lama" (name)  yg melihat matahari terbit.

"T-tarten tatin" noe yg melihat kue di hadapanya dengan pandangan berbinar.

"aku tidak menyangka dia kaan sebahagia itu " luca ya mereka tiba tiba di undang  ke suatu tempat oleh luca (name)  juga di undang.

'lumayan enak'  (name)  yg memakan kue tarten tatin yg ada di hadapannya.

"guruku sering membawa tarte tatin sebagai oleh oleh dari perjalanan nya dari dunia manusia" noe yg menceritakan  kenapa dia suka kue itu.

"bagaimana (name)  san apa sesuai dengan selera mu" luca dan (name)  pun menganguk sebagai jawaban.

"enak" (name)  yg meletakan garpu di bawah bibirnya.

"syukurlah "

"terimakasih kau sudah mengajak ku kerestoran luar biasa ini luca" noe.

"tidak kalian sudah jauh jauh datang berkunjung ke sini tidak perlu berterimakasih" luca.

" aku punya banyak pertanyaan tentang apa yg terjadi setelah pesta dansa"

Luca pun meletakkan garpunya.

"noe, aku sangat berterima kasih berkat dirimu, hidupku dan hidup para vampir lainya terselamatkan" luca.

" tidak aku tidak melakukan apa apa" noe yg mengingat dirinya yg gagal menangkap charlatan yg ada di hadapannya dan hampir terbuai jika saja dirinya tidak di selamatkan oleh vanitas.

"manis" vanitas yg menjilat kuenya.

"kau tidak terlalu suka manis? " (name)

" bisa di bilang bergitu"

"hmm.. Selera orang memang berbeda beda"

'....' vanitas menatap (name).

'entah kenapa dari tadi dia seperti melamun,apa karena bertemu teman lamanya? ' vanitas.

Bersambung....

Queen Blood Marionette Vanitas No Carter TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang