13

1.3K 229 85
                                    

13


Ok sampai di mana kita

Ok mari kita ke ruang dimensi rei saat ini.

" Lihat lah dia bersama para husbu yg awalnya gepeng jadi nyata"

" Tck..apa kau punya urusan lagi dengan ku setelah mendobrak pintu.. Asahi" Rei.

" Hmm~ kudengar kemarin Ray muncul lagi, padahal segelnya harusnya cukup bertahan lama" Asahi.

" Apa kau tau penyebabnya?" Asahi menompang dagu melihat Rei.

" Tidak" hanya itu jawaban Rei karena dia tidak tau atau mungkin berpura pura tidak ingin tahu?.

" Itu kembali lagi ke orang yg kau jaga, karena Ray merasakan keberadaan dia, Ray pun yg awalnya masih kalem selama ini pun langsung bergerak"

" Sampai ku pikir ingin memasukkan nya ke RSJ karena jiwa piskopat nya itu hahaha...., awalnya si lebih baik dia mati saja tapi..." Asahi pun melirik Rei dan Rei pun hanya diam Sendari tadi tidak mengatakan sepatah kata pun.

" Kalo aku membunuhnya kau juga akan mati, kalian ini bisa di bilang kembar tapi bisa juga di bilang satu orang, dengan dua jiwa yg berbeda hitam dan putih...... Tapi kau itu bukan putih maupun hitam melainkan abu abu " Asahi yg menatap apel yg entah dari mana.

'' jadi apa yg harus kulakukan... Apa aku sebaiknya tukar tugas dengan kuro atau zero" Rei yg menatap sendu layar yg memperlihatkan (name) sedang khawatir kepada Noe yg berteriak.

"...."

" Hufh... Kau tidak bisa tukar tugas, dan kau harus menghadapi dan menebus janji mu dengan nya walaupun (name) dan Akari adalah dua orang yg sama tapi juga berbeda dia juga tidak mengingat mu karena dia sekarang bukan lah aoi Akari tapi (fullname), kau bisa saja menganggap nya kekasih mu yg dulu itu tapi ingat sekarang dia menjadi orang yang berbeda" Asahi yg berjalan ke arah pintu tapi di buka dengan kalem tidak di tendang.

" Sekarang dia sedang menikmati hidupnya di dunia ini tapi kuharap kau hari hati mungkin dia akan mati lagi karena Ray atau kau sendiri" Asahi yg pergi dari ruangan Rei.

"Aku tahu, tapi aku ingin pura pura tidak mengetahuinya"

.

.

.

🌸


Balik ke tempat (name)

" Tadi aku melihatnya kabut, charlatan yg kau katakan tadi sebenarnya mahluk apa itu apa mahluk itu penyebab adanya pembawa kutukan, aku bahkan tidak bisa membedakan itu mimpi atau kenyataan" Noe yg masih berkeringat dingin.

" Tidak bisa di maafkan" Noe dengan sorot mata marah.

" Sudah lebih tenang" (name) yg duduk di pegangan sofa di sebelah Noe.

" Kurasa begitu"

Tapi tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu, dan entah dari mana ada kelopak bunga mawar merah yg bertebaran.

" Aku sudah mendengar nya " seorang perempuan dengan rambut hitam di gerai panjang.

Kami memandang bingung orang itu dan Noe pun menyadari.

" Halo! Betapa aku merindukan mu noe, tunangan ku yang tercinta " ucap gadis itu.

' kretek'

" Tes...tes..." Rei yg datang tanpa salam dan di undang ke ruangan itu tiba tiba memegang mic.

" Apa kalian mendengar suara itu semuanya yaaa... Itu suara hati istri ggggg, maksudnya adalah suara remuknya hati (name) setelah mendengar nama tunangan hahahaha" Rei yg tertawa nista sedangkan (name) sedang menahan emosi dan aura membunuh agar tidak bocor bisa bahaya.

" Hahaha!!wkwk!!... Ohok!!ohok !!!" Rei yg bengek karena terlalu keras tertawa.

" Mau marah tapi karena apa karena ngak punya status hanya teman awokwokhahaha" Rei yg langsung menghilang setelah mengatakan itu.

' Tunggu kau nanti setelah ini' (name) dengan perempatan imajiner di keningnya.

Ok balik lagi

" Tunangan" vanitas menatap polos.

" Bukan " Noe yg langsung to the point.

" Hei jangan mengacaukan suasana nya" perempuan itu menepuk punggung Noe.

" Dia Dominique de sade, kami tidak bertunangan dia teman masa kecilku, dan di bawahnya itu pelayanannya kreisler" Noe yg memperkenalkan perempuan itu.

" Itu kelopak mawar asli" vanitas dengan terkejut mungkin dia mengira itu hanya imajinasi nya.

" Halo murr lama tidak bertemu, dan senang bertemu dengan mu Queen blood marionette san" Dominique yg menatap (name) yg masih duduk di sofa.

" julukan ku cukup panjang (name) saja walaupun terserah kau mau memanggilku apa tidak ada bedanya" (name) yg duduk dengan menyilangkan kakinya.

" Ara... Kau memberitahu namaku padaku suatu kehormatan untuk ku mengetahui nama dari ras yg tidak jelas, aku saja masih penasaran kau ini vampir atau manusia"

" Terserah kau mau menganggap ku vampir atau manusia dan juga aku juga senang bertemu dengan temannya Noe" (name).

" Apa begitu walaupun begitu aku itu akan menjadi tunangannya Noe, dan kau juga siapanya " Dominique.

" Aku itu temannya tapi kau juga tidak di anggap oleh Noe sebagai tunangan tapi teman masa kecil" (name).

Entah mengapa suasananya cukup mencekam antara dua orang itu, sedangkan Noe hanya menatap bingung.

' apa (name) menyukai noe' batin vanitas memikirkan ucapan (name) seperti orang cemburu.

Bersambung...


Queen Blood Marionette Vanitas No Carter TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang